Media Israel Jelaskan Masalah Sebenarnya di Balik Kuburan Massal di Gaza
Media The Jerusalem Post menilai tidak ada bukti yang menghubungkan Israel di balik temuan kuburan massal di Gaza Palestina.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL - Media Israel The Jerusalem Post menilai tidak ada bukti yang menghubungkan Israel di balik temuan kuburan massal di Gaza Palestina.
Meski demikian media tersebut berpendapat IDF atau militer Israel telah menunjukkan keterbukaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap media internasional untuk melihat dan mempelajari temuan kuburan massal di Gaza.
"Gagasan bahwa Israel melakukan eksekusi massal dan menguburkannya di kuburan massal adalah tidak masuk akal," menurut media itu.
Bukan saja tidak ada bukti yang menghubungkan Israel dengan tindakan seperti itu, namun IDF, dengan segala kritiknya, telah menunjukkan keterbukaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap media internasional untuk melihat dan mempelajari apa yang dilakukannya di Gaza.
Faktanya, banyak tuduhan dari kritikus global tidak hanya datang dari laporan media sosial Palestina, namun langsung dari pengakuan atau paparan publik IDF.
Baca juga: Temuan Kuburan Massal di Gaza: Mayat Anak-anak Ditumpuk, Ada Bekas Penyiksaan, Total 392 Jenazah
Jadi sebenarnya eksekusi massal atau kuburan massal bukanlah masalah Israel yang sebenarnya dalam kontroversi tersebut.
Masalah sebenarnya adalah, menurut temuan The Jerusalem Post hingga saat ini, nampaknya Israel dan IDF tidak cukup memeriksa dan mengkalibrasi kebijakan pencarian sandera Israel yang tewas di kuburan Palestina dengan hukum internasional dan persepsi di luar negeri mengenai perilaku yang dapat diterima. .
Sederhananya hukum internasional mengizinkan penggalian jenazah dalam keadaan tertentu seperti pencarian sandera Israel yang tewas oleh Israel.
Namun IDF tidak selalu mengikuti nuansa hukum atau tidak menunjukkan kepatuhannya terhadap nuansa tersebut kepada dunia dengan cara yang dapat meningkatkan keyakinan akan itikad baik Israel.
Penggalian jenazah diperbolehkan untuk 'kebutuhan' tertentu
The Jerusalem Post mulai menjelaskan mengapa klaim kuburan massal terbukti tidak masuk akal.
IDF telah memfasilitasi ratusan kunjungan media ke Gaza dan meskipun hanya sejumlah kecil orang yang berada di garis depan selama pertempuran jarak dekat.
IDF sudah cukup memberikan gambaran yang cukup jelas tentang bagaimana Israel berperang: baik, buruk , dan abu-abu.
Israel telah mengakui sejumlah besar kesalahan yang sulit disangkal oleh negara-negara yang benar-benar melakukan kekejaman seperti Rusia, Tiongkok, atau Iran.