Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Adik Perempuan Kim Jong Un Sangkal Adanya Tranfer Senjata antara Korea Utara-Rusia

Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong sekali lagi membantah adanya tranfer senjata antara Korea Utara dan Rusia.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Adik Perempuan Kim Jong Un Sangkal Adanya Tranfer Senjata antara Korea Utara-Rusia
Jorge Silva/AP via The Guardian
Kim Yo Jong, adik Kim Jong Un ini dinilai sebagai pengganti terkuat sang kakak untuk menjadi pemimpin Korea Utara selanjutnya. --- Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, kembali membantah adanya tranfer senjata antara Korea Utara dan Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, sekali lagi membantah adanya tranfer senjata antara Korea Utara dan Rusia, Washington Post melaporkan.

Pernyataan Kim Yo Jong merupakan respons terhadap tuduhan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) bahwa Pyongyang mengekspor senjata ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina.

Kim Yo Jong menyebut, bahwa klaim AS dan Seoul sebagai teori paling absurb yang tidak layak untuk ditafsirkan, Voice of America (VOA) melaporkan.

"Teori yang salah," kata Kim Yo Jong, seperti dikutip dari KCNA pada Jumat (17/5/2024).

Ia juga menyebutnya sebagai rumor yang sengaja disebarkan oleh musuh Korea Utara.

Baik Kremlin mau pun Korea Utara, yang mempererat hubungan militer mulai tahun kemarin, membantah tuduhan tersebut.

Hubungan antara kedua negara semakin menguat lantaran kunjungan Kim Jong Un ke Rusia pada September 2023 kemarin, dikutip dari Al Arabiya.

Berita Rekomendasi

Selama perjalanan tersebut, Kim Jong Un juga berjumpa dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Wanita itu menambahkan, pengembangan senjata di Korea Utara tidak dimaksudkan untuk ekspor, tetapi untuk pertahanan melawan Korea Selatan.

Secara teknis, Korea Utara dan Korea Selatan masih berperang, buntut dari konflik tahun 1950-1953 silam, berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian.

Amerika Serikat jatuhkan sanksi baru ke Rusia

Baca juga: Geram Negaranya Diancam, Kim Yo-jong, Adik Kim Jong-un Mencaci Presiden Korsel

Dalam perkembangan terpisah, belum lama ini, AS mengumumkan sanksi baru pada hari Kamis (16/5/2024) terhadap dua individu Rusia dan tiga perusahaan Rusia.

Diklaim mereka memfasilitasi transfer senjata antara Rusia dan Korea Utara, termasuk rudal balistik untuk digunakan di Ukraina.

"Puing-puing dari sebuah rudal yang mendarat di kota Kharkiv di Ukraina pada 2 Januari berasal dari rudal balistik seri Hwasong-11 Korea Utara," kata pengamat sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada komite Dewan Keamanan dalam sebuah laporan yang dilihat oleh Reuters.

Para pemimpin mitra utama Korea Utara, Tiongkok dan Rusia, bertemu pada hari Kamis (16/5/2024).

Pada kesempatan itu, mereka mengritik Washington dan sekutunya atas “intimidasi di bidang militer” terhadap Korea Utara, menurut pernyataan bersama dari Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Di tengah meningkatnya kemitraan antara Moskow dan Pyongyang, Duta Besar Korea Utara untuk Rusia menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebagai boneka AS.

Beberapa waktu lalu, Kim Jong Un disebut-sebut ikut turun gunung dengan cara mengirimkan 6.700 kontainer berisi jutaan amunisi ke Rusia.

Informasi tersebut mencuat setelah Menteri Pertahanan Nasional Korea Selatan Shin Won Sik mengungkap fakta bahwa Presiden Korut sejak Juli tahun lalu diam-diam telah mengirimkan kontainer berisikan 3 juta peluru artileri 152 mm, atau 500.000 peluru 122 mm untuk Rusia.

"Ini mungkin campuran dari keduanya, dan Anda bisa mengatakan bahwa setidaknya beberapa juta peluru telah dikirimkan," ucap Shin seperti dikutip dari Yonhap News Agency.

Shin tidak menjelaskan lebih lanjut soal sumber informasi yang disampaikannya kepada publik.

Ia menyebut kalau pengiriman senjata itu merupakan upaya Kim Jong Un untuk mempercepat kemenangan Rusia atas perang di Ukraina yang telah menamas selama dua dekade terakhir.

Baca juga: Korsel Klaim Temukan Data Intelijen Kim Jong Un Utus Teroris Untuk Serang Kedutaan Seoul

Bahkan demi mendukung pasokan senjata untuk Rusia, ratusan pabrik amunisi di Korut menggenjot produksi dengan "kecepatan penuh" meski kekurangan bahan baku dan aliran listrik.

Setelah kunjungannya ke Rusia, Kim Jong Un dihadiahi sebuah mobil oleh Putin.

Ramai dibicarakan pertengahan Februari kemarin kalau hadiah tersebut merupakan bukti pengakuan Putin atas "hubungan spesial" mereka.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Dikasih Hadiah Mobil oleh Presiden Rusia Vladimir Putin
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Dikasih Hadiah Mobil oleh Presiden Rusia Vladimir Putin (Tangkap Layar Twitter/X)

Mobil buatan Rusia dari Putin diserahkan kepada ajudan utama Kim, dan sang adik Kim Yo Jong pada Senin (18/2/2024).

Hadiah mobil tersebut ditujukan untuk penggunaan pribadi.

"Kim Yo Jong menyampaikan rasa terima kasih Kim Jong Un kepada Putin dan pihak Rusia, dengan mengatakan bahwa hadiah tersebut menunjukkan hubungan pribadi yang spesial antara pemimpin tertinggi DPRK dan Rusia," kata KCNA.

Sebagai catatan, DPRK mengacu pada nama resmi Korea Utara: Republik Demokratik Rakyat Korea.

KCNA melaporkan merek dan model mobil yang dihadiahkan Putin untuk Kim Jong Un masih dirahasiakan.

Ap News juga melaporkan hadiah mobil ini tetapi tidak ada penjelasan mengenai jenis kendaraan dan bagaimana mobil itu dikirim ke Korea Utara.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas