Kasus Penyakit 'Pemakan Daging' Melambung di Jepang, Angka Kematian Disebut Capai 30 Persen
Kasus streptococcal toxic shock syndrome (STSS) dilaporkan melonjak di Jepang.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Suci BangunDS
Adapun kasus STSS di Jepang melonjak dengan kecepatan lebih tinggi daripada tahun lalu.
Tahun lalu pasien yang terinfeksi mencapai 941 orang dan menjadi yang tertinggi sejak tercatat di negara itu.
Kenaikan kasus STSS pada bulan Maret dilaporkan membuat tim sepak bola Korea Utara dengan tiba-tiba batal mengikuti pertandingan kualifikasi di Jepang.
Menurut pakar penyakit menular bernama Hitoshi Honda di Universitas Kesehatan Fujita, STSS bukanlah penyakit pernapasan seperti pneumonia atau Covid-19.
Oleh karena itu, Honda mengatakan kecil kemungkinan penyakit itu memunculkan pandemi.
"Ini infeksi lewat droplet (tetesan kecil)," kata Honda dikutip dari Russia Today.
"Kebersihan tangan sangatlah penting untuk mencegah infeksi Streptococcus yang menyebar."
Adapun pihak berwenang kesehatan menyebut penyebab melonjaknya infeksi itu belum jelas.
Baca juga: 5 Mitos Penyakit Asma, Mulai dari Larangan Olahraga Hingga Dianggap Penyakit Menular
Namun, pakar berujar bahwa jumlah kasus sakit tenggorakan meningkat di Jepang sejak kebijakan anti-Covid-19 dilonggarkan.
(Tribunnews/Febri)