Perang Rusia-Ukraina Hari ke-818: AS Larang Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjatanya
Perang Rusia-Ukraina hari ke-818: AS melarang Ukraina menyerang wilayah Rusia menggunakan senjata AS dan minta fokus ke perang jarak dekat.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Ukraina kini sedang menunggu pengiriman jet tempur F-16.
Zelensky mengatakan bahwa jika negara-negara tidak dapat langsung memasok pesawat tersebut, mereka masih bisa menerbangkannya dari negara-negara tetangga NATO dan menembak jatuh rudal Rusia.
Ukraina Izin Sekutu untuk Serang Wilayah Rusia
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan Kyiv sedang bernegosiasi dengan mitra internasional untuk menggunakan senjata mereka untuk menyerang sasaran militer Rusia di perbatasan dan di dalam wilayah Rusia.
“Sejauh ini belum ada yang positif,” ujarnya, dikutip dari The Guardian.
Zelensky menegaskan kembali bahwa dia tidak melanggar perjanjian dengan sekutunya untuk tidak menggunakan senjata mereka di Rusia dan kini sedang mencari izin mereka untuk melakukannya.
Lithuania Minta Sekutu Tak Batasi Tentara Ukraina
Menteri Luar Negeri Lituania, Gabrielius Landsbergis ingin sekutu Ukraina untuk mencabut pembatasan terhadap penggunaan senjata bantuan dari mereka untuk digunakan dalam menyerang wilayah Rusia.
“Sejak awal kami telah membuat kesalahan dengan membatasi warga Ukraina karena hal itu dapat dilihat sebagai sebuah eskalasi,” katanya kemarin.
Menurutnya, sekutu Ukraina didominasi ketakutan terhadap Rusia.
"Warga Ukraina harus diizinkan untuk menggunakan peralatan yang diberikan kepada mereka. sehingga mereka dapat mencapai tujuan strategis. Mereka harus mampu menyerang wilayah Rusia, jalur pasokan, dan unit militer yang bersiap menyerang Ukraina. Hanya satu pihak yang memberlakukan aturan terhadap hal itu. Kita harus meninggalkan aturan yang kita buat ini," katanya.
Lithuania Minta China untuk Desak Rusia
Menteri Luar Negeri Lituania, Gabrielius Landsbergis mengatakan dia menentang gagasan meminta China menekan Rusia untuk menghentikan perang.
Menurutnya, hal itu berisiko menciptakan ketergantungan Rusia pada China.
“Tidak ada makan siang gratis, Tiongkok akan selalu menuntut harganya,” katanya.
“Dengan meminta Tiongkok untuk menyelesaikan konflik di Ukraina, kita menyerahkan kunci keamanan kita ke tangan mereka jika kita tidak menyelesaikan sendiri situasi tersebut," lanjutnya.
Pertempuran di Ukraina Timur Meningkat
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan situasi di medan perang saat ini adalah salah satu yang paling sulit sejak invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022.