Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pidato Publik Terakhir Mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi: Tak Ada yang Tersisa dari Israel

Lontaran pernyataan Ebrahim Raisi itu diyakini sebagai pidato publik terakhirnya mengenai ketegangan dengan Israel sebelum ia dinyatakan tewas

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pidato Publik Terakhir Mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi: Tak Ada yang Tersisa dari Israel
AFP/AHMAD AL-RUBAYE
Warga Irak menyalakan lilin untuk mendiang presiden Iran Ebrahim Raisi (foto) di luar kedutaan Iran di Bagdad saat upacara belasungkawa pada 20 Mei 2024 untuk presiden dan rombongannya, yang tewas dalam kecelakaan helikopter di Iran pada hari sebelumnya. - Presiden Iran Ebrahim Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei di dekat perbatasan Iran-Azeri sekembalinya dari kunjungan resmi. Para korban adalah Raisi (di spanduk dan posisi kedua dari kiri bawah), Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian (kiri bawah), seorang gubernur provinsi dan seorang imam, serta tiga awak pesawat dan dua pengawalnya, kata para pejabat Iran. (Photo by AHMAD AL-RUBAYE / AFP) 

Namun para analis, pejabat, dan akademisi yang dekat dengan kalangan politik selama beberapa waktu menyebut putra Khamenei, Mojtaba, sebagai kandidat utama.

Kematian Raisi berarti Mojtaba sekarang terlihat memiliki jalur yang jelas menuju jabatan puncak.

Tapi itu juga merupakan penunjukan yang berisiko.

Baca juga: Satu Hal yang Ditakutkan AS setelah Kematian Presiden Iran, Apakah Ini Awal Mula Perang Dunia III?

Iran memiliki warisan yang penuh dengan konsep "pemerintahan yang diwariskan."

Para pemimpin Revolusi Islam tahun 1979 dengan keras menentang sistem apa pun yang menyerupai monarki, yang mereka gulingkan.

Popularitas Mojtaba juga belum pernah teruji karena ia tidak memegang jabatan apa pun di pemerintahan dan jarang terlihat di depan umum.

Pemimpin Tertinggi setidaknya harus terlihat mendapat dukungan otentik dari massa yang mendukung sistem keagamaan saat ini jika ingin memiliki legitimasi.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas