Hamas Sambut Spanyol, Irlandia, Norwegia yang akan Akui Negara Palestina
Hamas menyambut baik Spanyol, Irlandia, Norwegia yang akan mengakui Negara Palestina secara bersamaan pada 28 Mei 2024.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Sementara sekutu dekat Israel, pemerintah Amerika Serikat (AS) menentang pengakuan sepihak dan hanya menyetujui pengakuan yang melibatkan Israel.
"Presiden AS Joe Biden percaya bahwa pembentukan negara Palestina harus dicapai melalui negosiasi langsung antara kedua pihak dan bukan pengakuan sepihak," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson, kemarin.
AS juga mendesak Israel untuk tidak menahan dana pajak yang dialokasikan untuk Otoritas Palestina.
Spanyol, Irlandia, Norwegia akan Akui Negara Palestina
Pada Rabu (22/5/2024), Spanyol bersama Irlandia dan Norwegia mengumumkan akan mengakui negara Palestina secara resmi pada 28 Mei 2024.
Keputusan itu bertujuan untuk mempercepat upaya mengamankan gencatan senjata dalam perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
“Kami berharap pengakuan dan alasan kami berkontribusi pada negara-negara Barat lainnya yang mengikuti jalan ini, karena semakin besar kekuatan kita, semakin besar kekuatan yang kita miliki untuk menerapkan gencatan senjata, untuk mencapai pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas, untuk meluncurkan kembali konflik politik, sebuah proses yang dapat mengarah pada perjanjian perdamaian,” kata Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, kepada parlemen.
Perdana Menteri Norwegia, Jonas Gahr Store Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide sepakat bahwa pengakuan tersebut adalah langkah untuk memulai solusi politik antara Israel dan Palestina.
Sementara Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris mengatakan bahwa Irlandia tetap tegas mengakui hak Israel untuk hidup aman dan damai dengan Palestina dan menyerukan agar semua sandera di Jalur Gaza dibebaskan, seperti diberitakan Reuters.
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 35.709 jiwa dan 79.852 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (20/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel