Netanyahu Bohong, Komandan Divisi Gaza Israel Ternyata Masih Hidup, Hamas: Dia Tawanan Kami
Perdana Menteri Israel Netanyahu menyebut Komandan Divisi Gaza Israel tewas pada 7 Oktober 2023 lalu, Hamas: Dia masih hidup, dia tawanan kami.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
"Selain itu, ini merupakan bukti nyata kemungkinan terjadinya serangan terhadap para pemimpin militer setingkat Mayor Jenderal Assaf Hamami atau lebih tinggi darinya," kata pakar tersebut kepada Al Jazeera, Jumat (24/5/2024).
Kalimat Brigade Al-Qassam mengenai kepemimpinan Israel membiarkan komandannya ditawan adalah penegasan bahwa Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, dan dewan perang Israel tidak peduli dengan nasib warganya.
Menurutnya, melalui pernyataan itu, Hamas menyampaikan bahwa ada harga mahal yang harus dibayar untuk menyelesaikan kesepakatan tahanan dan gencatan senjata atau membiarkan komandan mereka ditawan.
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 35.800 jiwa dan 80.200 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (23/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel