Israel Diam-Diam Sudah Lama Perangi ICC dengan Fitnah hingga Ancaman, Kasus Bensouda Contohnya
Israel sudah lama melancarkan kampanye atau perang rahasia melawan Mahkamah Pidana Internasional.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
Sementara itu, juru bicara Netanyahu membantah semua tudingan itu.
“Pertanyaan yang dikirimkan kepada kami penuh dengan dugaan yang salah dan tak berdasar, dan dimaksudkan untuk melukai negara Israel,” kata juru bicara itu.
Kasus Bensouda
Kasus operasi rahasia ini sudah lama dilakukan oleh Israel.
Pada tahun 2015 ketika dikonfirmasi bahwa Palestina akan bergabung dengan ICC, pejabat Israel menyebut gabungnya Palestina itu sebagai “terorisme diplomatik”.
Bensouda membuka penyelidikan awal tentang “situasi Palestina” pada bulan Januari 2015.
“Pada bulan berikutnya, dua pria yang berhasil mendapatkan alamat kediaman pribadi para jaksa mendatangi rumah Bensouda di The Hague,” kata The Guardian.
Menurut lima sumber, intelijen Israel rutin memata-matai panggilan telepon Bensouda dan stafnya dengan warga Palestina.
Baca juga: Serukan Perang Vis a Vis Lawan Israel, Partai Nasser Mesir Desak Pembatalan Perjanjian Camp David
Pada bulan Desember 2019 Bensouda menyimpulkan hasil penyelidikan awalnya. Dia menyebut Israel dan Hamas telah melakukan kejahatan perang dan meminta adanya penyelidikan penuh.
Namun, Cohen berusaha membujuk Bensouda agar tidak melakukan penyelidikan itu.
Pada saat yang sama muncul “kampanye fitnah” terhadap keluarga Bensouda. Beredar fitnah di antara para diplomat untuk menjatuhkan nama baiknya.
Akan tetapi, menurut The Guardian, kampanye fitnah ini tidak berdampak besar.
Adapun pada tahun 2020 seorang delegasi Israel bertemu dengan pejabat Israel. Pertemuan itu terkait dengan “perlawanan Israel-Amerika” terhadap ICC.
Pada waktu yang sama pemerintah AS menjatuhkan sanksi kepada Bensouda.
Meski mendapat tekanan, Bensouda mengumumkan adanya penyelidikan penuh dalam kasus Palestina pada bulan Maret 2021 atau sebelum jabatannya berakhir.
(Tribunnews/Febri)