Gagal Sergap Hamas, Tentara Israel Tewas Diledakkan di Terowongan, IDF Tutupi Kematiannya
Tentara Israel tewas diledakkan di terowongan Jabalia Gaza utara setelah gagal menghadapi Brigade Al-Qassam. IDF menutupi kematiannya.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Dalam operasi itu, sejumlah tentara Israel menjadi tawanan, tewas, atau terluka.
"Operasi tersebut menyebabkan tentara pendudukan menjadi tawanan, terluka, dan tewas, selain fakta bahwa pejuang perlawanan menyita peralatan sejumlah tentara," katanya.
Brigade Al-Qassam lalu menampilkan foto mayat seorang tentara Israel dalam video tersebut.
“Yang boleh dipublikasikan adalah identitas dan foto salah satu tentara yang terbunuh dan jenazahnya disita oleh Brigade Al-Qassam. Anda mengenalnya dengan baik. Mengapa Anda berbohong kepada audiens Anda?" katanya.
Video itu tidak mengungkapkan identitas tentara Israel yang tewas itu dan meminta pemerintah serta militer Israel untuk mengenali mayat tersebut.
"Apakah dia salah satu tentara bayaran yang belum Anda umumkan sejak 7 Oktober? Atau apakah rasisme Anda hadir bahkan dalam perbedaan antara orang mati?" lanjutnya.
Brigade Al-Qassam juga menyita peralatan militer tentara Israel yang tewas sebelum mundur dari tempat itu.
Selain itu, Brigade Al-Qassam meminta keluarga para tentara Israel yang tewas agar tidak percaya pada pemerintahnya karena mereka menutupi kematian mereka.
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 36.379 jiwa dan 82.407 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (1/6/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel