6 Detail Acara Pawai Bendera Israel: Hamas Marah, Pemukim Yahudi Teriakkan 'Matilah Orang Arab'
Hamas mewanti-wanti, ada konsekuensi tersendiri jika para pemukim Yahudi tetap menjalakankan Pawai Bendera ini. Hamas memang pernah mengamuk
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Delapan bulan setelah perang melawan Hamas di Gaza, yang dipicu oleh serangan kelompok pembebasan Palestina tersebut pada tanggal 7 Oktober, gang-gang di Kota Tua sebagian besar masih sepi, dengan sedikit wisatawan yang berkunjung dan banyak toko milik warga Palestina yang tutup.
Pada tahun 2021, pawai di Yerusalem menjadi sebab bagi Hamas untuk melancarkan konflik 11 hari, yang dijuluki Operasi Penjaga Tembok Israel.
Kelompok perlawanan tersebut menembakkan roket ke Yerusalem selama acara tersebut, sehingga memicu kebakaran mematikan, yang juga menyebabkan pecahnya kekerasan Arab-Yahudi di beberapa kota Israel.
Tahun itu, Netanyahu setuju untuk mengubah rute Pawai Bendera, meskipun ia harus menunggu hingga beberapa jam sebelum unjuk rasa untuk mengambil keputusan, sehingga ancaman akan semakin menumpuk pada saat itu.
Pada akhirnya kelompok Hamas tersebut memilih untuk menembakkan rentetan roket ke arah pawai yang dialihkan rutenya.
Tahun berikutnya, Perdana Menteri saat itu Naftali Bennett akhirnya memutuskan untuk mengizinkan pawai tetap berjalan sesuai rute semula.
Dalam beberapa tahun terakhir, para pejabat AS telah mendesak Israel untuk mengubah arah aksi mereka, meskipun tahun ini perhatian sebagian besar terfokus pada upaya Presiden Joe Biden untuk menengahi kesepakatan gencatan senjata dan mengakhiri perang di Gaza.
(oln/khbrn/toi/*)