AS Peringatkan Israel Soal Runtuhnya Otoritas Palestina, Singgung Ancaman Keamanan Negara Zionis
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller peringatkan Israel soal runtuhnya Otoritas Palestina.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Bank Dunia juga telah memperingatkan bahwa situasi fiskal Otoritas Palestina telah “memburuk secara dramatis” dengan risiko kehancuran total.
Spanyol-Israel Tegang
Setelah Spanyol mengakui negara Palestina, Perdana Menteri Pedro Sanchez bertemu Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa, dan pejabat terkemuka dari beberapa negara Timur Tengah di Madrid.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dan menteri luar negeri Turki dan Yordania termasuk di antara kelompok yang kemudian berfoto di tangga Istana Moncloa di Ibu Kota Spanyol.
"Atas nama Presiden (Mahmoud) Abbas dan pemerintah Palestina, rakyat Palestina, kami menyambut hangat pengakuan Spanyol atas negara Palestina," kata Mustafa, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Negara Israel Seharusnya Tidak Ada, Jajak Pendapat Mayoritas Generasi Muda Inggris, Begini Datanya
"Pengakuan ini memperkuat tekad kami untuk melanjutkan perjuangan kami demi perdamaian yang adil dan abadi," ujarnya.
Setelah melihat kedekatan antara Spanyol dengan Palestina, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz mengirim pesan langsung yang ditujukan kepada Sanchez di X.
"Hamas berterima kasih atas layanan Anda," kata Katz menyindir Spanyol melalui akun X @Israel_Katz.
Dalam postingannya, Katz juga mengunggah video yang menunjukkan gambar penari flamenco dan adegan nyata serangan kelompok Palestina ke dalam wilayah Israel selatan pada 7 Oktober.
Dia menuduh Spanyol terlibat “dalam menghasut genosida terhadap orang-orang Yahudi dan kejahatan perang”.
Katz juga menyebut Wakil Perdana Menteri Spanyol, Yolanda Diaz, anti-Semit setelah dia menutup pidatonya dengan slogan pro-Palestina “Dari sungai ke laut”.
"Ini tahun 2024, masa Inkuisisi telah berakhir. Saat ini orang-orang Yahudi memiliki negara yang berdaulat dan mandiri, dan tidak ada yang akan memaksa kami untuk pindah agama atau mengancam keberadaan kami – mereka yang merugikan kami, kami akan membalas mereka," ucap Katz.
Baca juga: Soal Ide Gencatan Senjata dengan Israel, Hamas Belum Terima Proposal Joe Biden: Itu Hanya Kata-kata
Selama berbulan-bulan, hubungan diplomatik antara Israel dan Spanyol berada pada titik terendah baru.
Masing-masing pihak telah memanggil duta besarnya ketika perang di Gaza berkecamuk.
Setelah tindakan penting Spanyol, Israel memerintahkan konsulat Spanyol di Yerusalem untuk menghentikan layanan kepada warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki sebagai tindakan “hukuman”.