Bukan Yakuza, Gengster Tokuryu Ancaman Baru Kejahatan di Jepang, Bergerak Secara Anonim
Kejahatan semacam ini menimbulkan tantangan yang semakin besar bagi aparat penegak hukum Jepang dan ancaman terhadap ketertiban masyarakat.
Penulis: Hasanudin Aco
Rehabilitasi juga harus difokuskan, katanya, mengingat banyak anak nakal yang berakhir dalam “lingkaran setan” karena mereka tidak dapat berintegrasi ke dalam masyarakat setelah dibebaskan.
Dalam kasus Wakayama, dia termasuk di antara enam orang yang ditangkap atas pembunuhan Ryutaro Takarajima, 55, dan istrinya Sachiko, 56, yang mengelola beberapa restoran di Ameyoko yang ramai di distrik Ueno, Tokyo.
Polisi mengaitkan insiden tersebut dengan pertikaian dalam keluarga, dengan dugaan dalangnya adalah Seiha Sekine, pasangan putri pasangan tersebut yang berusia 32 tahun.
Wakayama dan temannya, warga negara Korea Selatan Kang Gwang-gi, 20, dikatakan telah ditawari 5 juta yen (S$43.100) untuk membunuh pasangan tersebut dan membuang mayat mereka.
Surat kabar Yomiuri memperingatkan mengenai “situasi yang sangat serius” dalam editorialnya pada tanggal 3 Juni.
“Menerima tawaran di media sosial hanya untuk mendapatkan hadiah dapat mengakibatkan konsekuensi yang tidak dapat diubah. Masyarakat perlu tahu bahwa tidak ada yang namanya uang mudah,” katanya.
Sumber: The Straits Times
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.