Jet Tempur Su-34 Rusia Jatuh Tewaskan 2 Penerbang, Bukan Karena Ditembak Ukraina Tapi Gara-gara Ini
Sebuah Jet tempur milik Rusia, Su-34 dilaporkan jatuh di di wilayah pegunungan Ossetia Utara-Alania, Selasa (11/6/2024).
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Sebuah Jet tempur milik Rusia, Su-34 dilaporkan jatuh di di wilayah pegunungan Ossetia Utara-Alania, Selasa (11/6/2024).
Akibat dari kecelakaan tersebut, dua orang pilot yang mengawaki pesawat tersebut dinyatakan tewas.
Jatuhnya pesawat tersebut dipastikan bukan karena ulah musuh bebuyutan Rusia, Ukraina.
Baca juga: The Unit, Sistem Pembayaran Internasional versi BRICS dan Pesan Global dari Rusia
Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan, berdasarkan penilaian awal, pesawat tempur tersebut sedang menjalani misi pelatihan rutin.
"Pesawat mengalami kegagalan teknis," kata kementerian tersebut seperti dikutip oleh kantor berita TASS.
Ossetia Utara terletak di Kaukasus Utara, dan berbatasan dengan Ossetia Selatan dan Georgia.
Pesawat berkursi ganda ini mampu menyerang sasaran darat dengan bom dan rudal berpresisi tinggi.
Su-34 Rusia telah melakukan beberapa misi tempur di Suriah dan Ukraina. Diketahui pesawat ini sangat berjasa bagi Rusia dalam melakukan invasi ke Ukraina.
Su-34 dan Su-35 sering melakukan tandem saat pengeboman di wilayah Donbass, Ukraina timur. Di mana keduanya membawa rudal atau bom luncur berkekuatan besar yang meluluhlantakkan sasarannya.
Su-34 juga berperan aktif bagi Rusia dalam mengambil alih Kota Avdiivka di Donetsk.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-837: Biden Peringatkan Putin Tak akan Berhenti di Ukraina
Spesifikasi Su-34
Sukhoi Su-34 adalah jet tempur bermesin kembar, dengan kursi kembar 9dua awak), yang bisa dioperasikan dalam segala cuaca supersonik jarak menengah tempur-pembom/pesawat serang.
Pesawat ini pertama kali terbang pada tahun 1990, ditujukan untuk Angkatan Udara Soviet, dan mulai beroperasi pada tahun 2014 dengan Angkatan Udara Rusia.
Su-34 dikembangkan berdasarkan pesawat tempur superioritas udara Sukhoi Su-27 Flanker, Su-34 memiliki kokpit lapis baja untuk tempat duduk berdampingan dari dua orang awaknya
Dirancang terutama untuk penyebaran taktis terhadap target darat dan laut (peran pemboman/serangan taktis/interdiksi, termasuk terhadap target kecil dan bergerak) pada misi solo dan kelompok di siang dan malam hari, di bawah kondisi cuaca yang menguntungkan dan merugikan dan di lingkungan yang tidak bersahabat dengan tindakan balasan kontra-api dan peperangan elektronik (EW) yang dikerahkan, serta untuk pengintaian udara.
Pesawat jet Su-34 milik Rusia yang diplot akan dibajak oleh militer Ukraina (Wikipedia)
Pesawat ini dibuat untuk menggantikan pesawat tempur serangan taktis Su-24 dan pembom jarak jauh Tu-22M.
Di dalam hidung pesawat yang diperlebar, terdapat radar terrain-following dan sistem terrain-avoidance yang dibutuhkan untuk penerbangan ketinggian rendah.
Selanjutnya, bentuk hidung direvisi menjadi datar dan tajam seperti milik SR71 Blackbird untuk mengurangi cross-section radar pesawat. Seperti Su-27, Su-37 juga memiliki radar yang menghadap ke belakang, terletak di antara mesin untuk melacak target yang berada di belakang pesawat.
Su-34 ditenagai oleh sepasang mesin turbofan Saturn AL-31FM1, mesin yang sama yang digunakan pada Su-27SM; memberikan pesawat kecepatan maksimum Mach 1,8+ saat terisi penuh.
Meskipun memiliki kecepatan maksimum yang lebih lambat dari Su-27 standar, Su-34 masih dapat menangani beban G yang tinggi dan melakukan manuver aerobatik.
Ketika dilengkapi dengan muatan senjata penuh, Su-34 memiliki jangkauan maksimum 4.000 kilometer (2.500 mil) tanpa pengisian bahan bakar, ini dapat diperpanjang lebih lanjut melalui pengisian bahan bakar udara.
Hidung "bebek" Su-34
Su-34 memiliki 12 cantelan untuk persenjataan seberat 8.000 kg (17.600 lb), dimaksudkan untuk menyertakan senjata berpemandu presisi Rusia terbaru.
Dengan meriam otomatis 30 mm GSh-30-1,[10] dan kemampuan untuk membawa 6 buah rudal udara-ke-udara R-77 dan 6 buah R-73, dengan fungsi utama rudal udara-ke-udara sebagai pertahanan dari pengejaran jika terdeteksi oleh radar belakang.
Berat maksimum dari setiap amunisi tunggal yang dibawa adalah 4000 kg, senjata stand-off-nya memiliki jangkauan hingga 250 kilometer (160 mi). Sistem penangkal elektronik (ECM) Khibiny dipasang sebagai sistem standar.
Su-34 memiliki hidung "Bebek" dan badan pesawat depan yang dirancang untuk meningkatkan ruang kabin dan memaksimalkan kenyamanan dan keselamatan awak. Kursi pilot diatur berdampingan, dengan pilot-komandan di kiri dan navigator/operator senjata di kanan.