Militer Israel Ikat Pria Palestina di Kap Mobil untuk Dijadikan Tameng Agar Tak Diserang Hamas
Pria tersebut tampak terpuruk di atas kap kendaraan saat melewati ambulans Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS).
Penulis: Hasanudin Aco
Otoritas Israel juga mengaku akan menginvestigasi insiden ini dan menghukum para pelaku.
Pasukan Israel diketahui menggencarkan operasi militer di Tepi Barat seiring serangan ke Jalur Gaza yang telah berlangsung lebih dari delapan bulan.
Operasi militer dan kekerasan pemukim Israel di Tepi Barat telah menewaskan 553 orang sejauh ini, termasuk 137 anak-anak.
Terjadi peningkatan kekerasan di Tepi Barat yang diduduki sejak dimulainya perang Israel melawan Hamas di Gaza yang dimulai pada bulan Oktober, menyusul serangan mematikan dan belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan kelompok militan tersebut terhadap Israel.
Lebih dari 500 warga Palestina, termasuk lebih dari 100 anak-anak, telah terbunuh di Tepi Barat sejak 7 Oktober, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).
Hampir tiga perempat dari kematian tersebut terjadi selama operasi yang dilakukan pasukan Israel, kata badan PBB tersebut.
Selain serangan militer Israel di Tepi Barat, terjadi peningkatan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Lebih dari 700.000 pemukim Yahudi tinggal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur di permukiman yang dianggap ilegal menurut hukum internasional dan secara luas dipandang sebagai salah satu hambatan utama bagi solusi dua negara.
Jumat lalu, pemerintahan Biden menjatuhkan sanksi terhadap kelompok Israel Tzav 9 karena mengganggu konvoi kemanusiaan menuju Gaza, tindakan hukuman terbaru yang diambil berdasarkan perintah eksekutif yang menargetkan mereka yang melakukan kekerasan di Tepi Barat.
Sumber: CNN/Al Jazeera