Rusia Serang New York di Donbass Pakai Bom Raksasa, 60 Tentara Ukraina Tewas, Gedung Lenyap
Militer Rusia dilaporkan menyerang tentara Ukraina di permukiman New York, Donbass, dengan bom raksasa.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Pravitri Retno W
Sementara itu, pihak lain mengaitkan nama itu dengan para pemukim Mennonite yang datang dari Kota Jork di Jerman.
Ada pula dugaan, nama itu adalah hasil dari kesalahan penerjemahan dari aksara Latin ke aksara Cyrillic.
Selama beberapa bulan terakhir tentara Rusia mendapat keberhasilan di Donbas. Pada Mei lalu, Rusia juga melancarkan serangan ke wilayah Kharkov.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan itu merupakan balasan Rusia atas serangan Ukraina terhadap infrastruktur sipil Rusia di wilayah perbatasan.
Ukraina siapkan rencana akhiri perang
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negaranya kini menyiapkan "rencana komprehesif" untuk mengakhiri konflik dengan Rusia.
Zelensky berujar rencana itu seharusnya sudah siap pada akhir tahun ini.
Baca juga: Taktik Baru Tentara Rusia Lewati Parit dan Ladang Ranjau Ukraina di Donbass
Hal itu disampaikan Zelensky dalam konferensi pers di Kiev pada Jumat (28/6/2024), selepas menemui Presiden Slovenia Natasa Pirc Musar.
"Kita juga akan mengerjakan semua poin lain dan Formula Perdamaian dan menyiapkan rencana komprehensif yang akan ada di atas meja, di depan rekan-rekan kita," kata dia.
"Penting bagi kita untuk menunjukkan rencana untuk mengakhiri perang," ujarnya.
Adapun Formula Perdamaian yang disinggung Zelensky itu adalah dokumen berisi 10 poin yang diungkapnya pada November 2022.
Beberapa poin itu ialah Rusia menyerahkan semua bekas wilauah Ukraina, menarik semua pasukannya, membayar biaya perbaikan, dan membawa penjahat perang ke pengadilan.
Di sisi lain, Rusia menyebut poin-poin itu tidak realistis.
"Ukraina harus kuat di medan tempur," Zelensky.
"Ada dua hal paralel, yakni menjadi kuat di medan tempur dan menyusun rencana, rencana yang jelas dan mendetail. Dan hal itu akan siap tahun ini."
(Tribunnews/Febri)