Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khameini Bagikan Analisa Kenapa Golput Pilpres di Negaranya Tinggi
Ali Khamenei berasumsi bahwa angka golput tinggi karena beberapa individu mungkin tidak mendukung beberapa pejabat atau sistem Islam itu sendiri
Penulis: Bobby W
Editor: Suci BangunDS
Hal inilah yang diyakini Ali Khamenei membuat banyak orang yang tidak memilih pada pilpres kemungkinan memiliki sentimen tersebut, demikian yang ditekankan oleh Ayatollah Khamenei.
Ali Khamanei menekankan, bahwa mereka yang mencintai Islam, Republik Islam, dan kemajuan negara harusnya menunjukkan dukungan mereka dengan berpartisipasi dalam pemilihan.
"Rakyat adalah tiang Republik Islam dalam mencapai tujuannya" kata Ali Khamenei.
Ia pun menegaskan bahwa tingkat partisipasi pemilih yang tinggi sangat penting bagi Republik Islam untuk mencapai tujuan-tujuannya.
Putaran Kedua Pilpres Iran 2024
Pemilihan presiden Iran akan memasuki putaran kedua, setelah hasil pada 28 Juni menunjukkan tidak ada kandidat yang berhasil meraih lebih dari 50 persen suara.
Masoud Pezeshkian dan Saeed Jalili, kedua kandidat dengan jumlah suara tertinggi, akan bertarung dalam pertarungan pada tanggal 5 Juli.
Sosok Masoud Pezeshkian mewakili kelompok reformis sedangkan Saeed Jalili mewakili kelompok garis keras
Keduanya gagal memperoleh mayoritas minimal 50 persen yang diperlukan oleh hukum Iran.
Pemilihan selanjutnya akan memasuki putaran kedua minggu ini,
Dalam sejarah penyelenggaraan pengumpulan suara di Iran, ini merupakan kali kedua sejak 1979 pemilu presiden di Iran harus dilanjutkan ke putaran kedua.
Sementara itu, jelang dimulainya pemilihan Presiden Iran 2024 putaran kedua pada 5 Juli 2024 mendatang, dua kandidat yang akan bertarung yakni Masoud Pezeshkian dan Saeed Jalili kembali bertarung dalam debat terakhir yang disiarkan di televisi Iran pada Selasa (2/7/2024).
Adapun debat yang digelar tiga hari jelang pengumpulan suara tersebut berpusat pada masalah ekonomi.
Dikutip Tribunnews dari IRNA, keduanya bertemu pada Selasa malam untuk menyampaikan pandangan mereka mengenai rencana ekonomi jika mereka terpilih sebagai kepala eksekutif negara.
Dalam debat tersebut, Pezeshkian dan Jalili bertukar pendapat mengenai sanksi ekonomi yang diterima Iran, inflasi, perumahan, dan menyajikan rencana masing-masing untuk menangani masalah-masalah mendesak tersebut.