Meski Negosiasi Gencatan Senjata Tunjukkan Kemajuan, Israel Terus Lancarkan Serangan Udara ke Gaza
Israel terus melancarkan serangan udara yang menewaskan enam orang di Gaza tengah, Jumat (5/7/2024).
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Israel malah menyalahkan Hamas atas kematian warga sipil, dengan mengatakan militan beroperasi di tengah penduduk.
Namun, Hamas membantah klaim tersebut dan menuduh Israel secara sembrono membom warga sipil.
Gerakan Baru Menuju Gencatan Senjata di Gaza
Sebuah tim negosiator Israel akan melanjutkan perundingan minggu depan terkait gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.
Hal itu disampaikan kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Jumat.
Ini menandakan kemajuan menuju kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza setelah perundingan tampaknya terhenti selama berminggu-minggu.
Pernyataan singkat Israel itu muncul beberapa jam setelah Hamas mengatakan amandemen yang diusulkannya terhadap rencana AS untuk gencatan senjata "telah mendapat respons positif dari para mediator".
Kelompok militan Palestina itu mengatakan pada hari Jumat, belum ada tanggal pasti untuk negosiasi, dan mengatakan posisi resmi Israel belum diketahui.
Di sisi lain, kantor Netanyahu mengatakan para negosiator akan menekankan kepada mediator Amerika, Qatar, dan Mesir bahwa “masih ada kesenjangan antara para pihak” selama pembicaraan di Doha, ibu kota Qatar.
Titik kritis utama dalam kesepakatan tiga fase tersebut tampaknya adalah perpindahan dari fase pertama ke fase kedua.
Hamas khawatir, Israel akan memulai kembali perang setelah fase pertama, mungkin setelah mengajukan tuntutan yang tidak realistis dalam perundingan.
Para pejabat Israel telah menyatakan kekhawatiran, Hamas akan melakukan hal yang sama, dengan memperpanjang perundingan dan gencatan senjata awal tanpa batas waktu tanpa membebaskan para sandera yang tersisa.
Baca juga: Bos Mossad Pulang dari Qatar, Israel-Hamas Masih Cekcok soal Proposal Gencatan Senjata
Sebagai informasi, empat dari lima orang di Gaza — hampir 2 juta warga Palestina — telah mengungsi ke pusat wilayah itu akibat meluasnya serangan militer Israel dan perintah evakuasi, menurut perkiraan militer awal minggu ini.
Warga sipil berlindung di kamp tenda darurat dan daerah perkotaan yang padat, dan banyak yang telah mengungsi berkali-kali.
Lalu, sekitar 250.000 orang terkena dampak perintah Israel untuk mengevakuasi separuh kota selatan Khan Younis dan sebagian besar wilayah sekitarnya pada awal minggu ini.