Para Tahanan Palestina, Kembali ke Gaza Membawa Penderitaan dan Impian yang Hancur
Bagi para tahanan Palestina, kembalinya ke Gaza membawa penderitaan dan impian yang hancur.
Penulis: Muhammad Barir
Namun suasana berubah secara radikal setelah pejuang yang dipimpin oleh kelompok Palestina, Hamas, menyerang komunitas di Israel selatan pada 7 Oktober tahun lalu, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang saat kembali ke Gaza.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap bahwa helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim oleh Israel telah dibunuh oleh Perlawanan Palestina.
“Hewan pun punya hak, tapi kita manusia bagi mereka tidak (memiliki hak apa pun). Kami telah melihat segala bentuk penyiksaan, bahkan kelaparan,” kata Mikdad.
“Tidak ada makanan, air, kertas atau sarana komunikasi apa pun, tidak ada apa-apa. Narapidana dihina dan diremukkan selama 24 jam (sehari).”
Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai kondisi penjara.
Meluasnya laporan mengenai penganiayaan terhadap tahanan di penjara-penjara Israel telah menambah tekanan internasional terhadap Israel atas tindakannya dalam perang Gaza, yang kini memasuki bulan kesepuluh.
Pada bulan Mei, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya sedang menyelidiki tuduhan pelecehan yang dilakukan Israel terhadap tahanan Palestina.
Hamas, seperti faksi-faksi Palestina lainnya, telah lama menyerukan pembebasan sekitar 6.000 warga Palestina di penjara-penjara Israel, sebuah isu yang telah menjadi bagian dari pembicaraan yang bertujuan untuk mengakhiri perang.
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR