Pemimpin Hizbullah: Hamas Bernegosiasi atas Nama Seluruh Poros Perlawanan
Nasrallah menyebut jika Hamas berhasil mencapai kesepakatan gencatan senjata, maka Hizbullah juga akan menghentikan operasinya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
“Jika ada gencatan senjata di Gaza maka front kami juga akan melakukan gencatan senjata tanpa diskusi, terlepas dari perjanjian atau mekanisme atau negosiasi lainnya.”
Axis of Resistance atau Poros Perlawanan
Poros Perlawanan adalah label yang digunakan untuk merujuk pada koalisi anti-Israel dan anti-Barat yang dipimpin oleh pemerintah Iran.
Poros perlawanan mencakup kelompok Muslim Sunni dan Syiah serta pemerintah di Yaman, Suriah, Lebanon, Gaza dan Irak, dengan perbedaan dan tingkat kedekatan dengan Iran yang berbeda-beda satu sama lain dan, mengutip NPR.
Rezim Iran dan Pasukan Quds, yang merupakan bagian dari Korps Garda Revolusi Iran, berkontribusi lebih besar untuk mengembangkan jaringan tersebut.
Poros perlawnan ini juga mencakup kelompok militan Lebanon dan partai politik Syiah Hizbullah, rezim Suriah dan milisi Syiah di Suriah, yang dibangun dan dilatih oleh Teheran.
Pemberontak Houthi di Yaman juga berada di bawah poros tersebut.
Kelompok Houthi telah melancarkan perang saudara melawan pemerintah Yaman – yang didukung oleh Arab Saudi – selama hampir satu dekade.
Poros ini juga terdiri dari milisi di Pasukan Mobilisasi Populer di Irak yang didukung Iran, yang dibentuk untuk membantu memerangi ISIS pada tahun 2014.
Di Lebanon, Hizbullah yang didukung Iran beroperasi baik sebagai partai politik Muslim Syiah maupun sebagai kelompok militan.
Hizbullah mempunyai kekuatan yang signifikan, terutama di Lebanon selatan, dan aktif di sepanjang perbatasan utara Israel, tempat ketegangan meningkat sejak serangan 7 Oktober.
Setiap kelompok poros mempunyai hubungan yang berbeda dengan Iran.
Baca juga: Menteri Israel Desak Hizbullah Menjauh, Nasrallah Tak Takut, Sebut IDF Sudah Kalah Perang di Rafah
Mereka juga mempunyai perbedaan satu sama lain.
Misalnya di Gaza, Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ), kelompok militan saingan yang lebih kecil dan tidak terlibat dalam proses politik, dianggap sebagai bagian dari aliansi tersebut.
“Penting untuk diingat bahwa Hamas bukanlah proksi Iran seperti halnya Hizbullah,” kata Kim Ghattas, peneliti terkemuka di Columbia Institute of Global Politics.