Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perang Terus Berlanjut, Defisit Keuangan Israel Meningkat hingga Rp 639,7 Triliun

Postur keuangan negara Israel dilaporkan terimbas langsung karena berlarutnya Perang Gaza. Saat Hamas tetap eksis, Israel mengalami defisit fiskal

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Perang Terus Berlanjut, Defisit Keuangan Israel Meningkat hingga Rp 639,7 Triliun
anadolu
(Foto hanya ilustrasi) Brigade Al-Qassam meluncurkan sejumlah roket ke Tel Aviv, Israel, Minggu (26/5/2024). Perang yang berlarut berdampak langsung pada postur keuangan dan fiskal Israel yang mengalami defisit dalam jumlah besar. 

“Tanggung jawab pemerintah adalah mengambil langkah-langkah yang diperlukan, meskipun beberapa di antaranya tidak populer, untuk menjamin perekonomian stabilitas dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.”

Peringatan tersebut muncul ketika Kementerian Keuangan menyusun kerangka anggaran tahun 2025, yang diharapkan bank sentral akan membantu menciptakan kepastian bagi investor mengenai pemotongan belanja dan kenaikan pajak di sisi pendapatan, untuk membiayai biaya perang.

Baca juga: Lagi, Pundi Uang Israel Dihajar Serangan, Kilang Minyak Haifa Dihantam Drone Milisi Perlawanan Irak

Serangan rudal balistik Houthi Yaman berhasil menggempur Pelabuhan Eilat di Israel hingga membuat aktivitas di pelabuhan itu nyaris lumpuh.
Serangan rudal balistik Houthi Yaman berhasil menggempur Pelabuhan Eilat di Israel hingga membuat aktivitas di pelabuhan itu nyaris lumpuh. (Ynetnews)

Pundi Ekonomi Terimbas Perang

Satu di antara sebab utama melambatnya pertumbuhan ekonomi Israel adalah karena objek-objek vital yang menjadi pundi ekonomi mereka juga dihantam serangan.

Pelabuhan Eilat di Israel menyatakan bangkrut setelah didera serangan Houthi dan kelompok perlawanan Irak.

Menurut Eilat, kebangkrutan itu disebabkan olah kurangnya aktivitas perdagangan di pelabuhan Israel itu.

CEO Eilat Gideon Golber kemudian menyinggung kegagalan koalisi negara-negara Barat untuk mengamankan rute pelayaran di Laut Merah.

“Pelabuhan ini ditutup total, dan tidak ada aktivitas di pelabuhan selama 8 bulan karena gagalnya koalisi negara-negara di Laut Merah,” kata Golber dikutip dari Counter Currents.

BERITA TERKAIT

“Kami tak punya penghasilan apa pun dalam beberapa bulan terakhir, sekarang waktunya negara memberikan bantuan dan memahami bahwa pelabuhan yang ditutup itu perlu dibantu.”

Pada bulan Maret lalu Golber mengatakan Eilat bertanggung jawab aras 50 hingga 55 persen kendaraan yang diimpor dari Asia Timur.

Tak hanya itu, ekspor potasium dan fosfat dari Laut Merah melalui Eilat mencapai sekitar 1,8 hingga 2 juta ton.

Golber menyebut Eilat juga mengimpor sapi dan biri-biri dari Australia.

Pelabuhan Eilat di Israel Selatan.
Pelabuhan Eilat di Israel Selatan. (Crew Center)

Kelompok Houthi di Yaman disalahkan atas tutupnya Eilat. Houthi menyerang dan menghentikan kapal-kapal yang menuju ke Eilat.

Kapal-kapal itu berlayar ke Israel dengan melewati Selat Bab Al-Mandeb yang menguasai sekitar 10 persen pelayaran dunia.

Karena serangan Houthi, kapal dagang memilih untuk mengubah jalur, yakni dengan mengitari Tanjung Harapan. Jalur itu jauh lebih panjang.

Baca juga: Drone Milisi Perlawanan Irak Lagi-Lagi Hajar Kota Eilat Israel, Objek Vital AS Target Sah Serangan

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas