Jet Tempur Israel Serang Depo Paralayang Hamas di Rafah yang Mereka Pakai di Serangan 7 Oktober
IDF mengklaim depo tersebut dipakai Hamas untuk menyimpan paralayang yang mereka gunakan dalam serangan mendadak ke Israel Selatan pada 7 Oktober.
Penulis: Choirul Arifin
Juga pada Jumat malam, warga Eilat dilarikan ke tempat penampungan karena sirene peringatan menandakan kemungkinan serangan.
Baca juga: Menteri Israel Desak Hizbullah Menjauh, Nasrallah Tak Takut, Sebut IDF Sudah Kalah Perang di Rafah
Militer Israel mengatakan sistem pertahanan udara dan jet tempur mencegat sepasang “target udara mencurigakan yang menuju wilayah Israel dari timur,” istilah yang sebelumnya digunakan untuk merujuk pada serangan pesawat tak berawak oleh milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah.
IDF mengatakan sirene diaktifkan karena kekhawatiran akan jatuhnya puing-puing dari pencegat, dan menambahkan bahwa tidak ada korban luka.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Militer Israel Klaim Bunuh 2 Komandan Hamas
Pada hari Jumat, militer Israel mengumumkan pembunuhan dua komandan tinggi Hamas, yakni Ayman Shweidah, wakil komandan Batalyon Shejaiya Hamas; dan Hossam Mansour, kepala departemen pasukan keamanan internal Hamas di Jalur Gaza.
Menurut IDF, Shweidah telah melakukan banyak serangan terhadap pasukan di Gaza, dan terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan gencar pada 7 Oktober.
Mansour “memainkan peran penting dan berkelanjutan dalam pelestarian dan kehadiran kekuasaan Hamas di Jalur Gaza,” dan juga bertugas di sayap militer kelompok teror tersebut, ungkap militer Israel.
Baca juga: Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez Mengecam Standar Ganda NATO Antara di Gaza dan di Ukraina
Dia adalah direktur al-Khair, yang dituduh IDF mentransfer dana ke kelompok teror di Gaza “dengan kedok kegiatan kemanusiaan.”
Pada hari yang sama, pasukan menemukan senjata dan ruang komando yang digunakan oleh Hamas di markas UNRWA di Kota Gaza.
Pasukan tersebut telah menggerebek kompleks tersebut awal pekan ini sebagai bagian dari operasi baru yang dilakukan oleh Divisi ke-99 di lingkungan barat dan selatan Kota Gaza.
Markas UNRWA tidak digunakan dalam beberapa bulan terakhir. Tidak jelas kapan Hamas mulai menggunakan fasilitas tersebut.
Baca juga: Israel Nyaris Kolaps, 46.000 Bisnis Tutup karena Perang Vs Hamas Tak Kunjung Selesai
IDF menggerebek kompleks tersebut awal tahun ini dan menemukan jaringan terowongan utama Hamas yang lewat di bawahnya.
Israel telah lama menuduh UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, menyalurkan uang ke kas Hamas dan membiarkan kelompok teror tersebut menggunakan fasilitas badan tersebut.
Israel juga menuduh badan bantuan tersebut mempekerjakan orang-orang yang merupakan anggota aktif Hamas dan kelompok teror lainnya yang berbasis di Gaza.