Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jumlah Petempur Hamas vs Tentara Israel 1:20, Pakar Militer: Bukan Soal Banyak, IDF Gak Bisa Perang

dalam Perang Gaza, masalahnya bukan pada jumlah pasukan melainkan kemampuan tempur. Meski banyak, pasukan Israel tak punya kualifikasi perang kota

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Jumlah Petempur Hamas vs Tentara Israel 1:20, Pakar Militer: Bukan Soal Banyak, IDF Gak Bisa Perang
Mostafa Alkharouf – Anadolu Agency
Tentara Israel dikerahkan di perbatasan Erez dengan senjata berat dan kendaraan militer di Erez, Israel pada 29 Februari 2024. 

Perbandingan Angka Petempur Hamas vs Tentara Israel 1:20, Pakar Militer: Bukan Soal Jumlah, IDF Gak Bisa Perang

TRIBUNNEWS.COM - Pakar militer dan ahli strategi dari Yordania, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, mengatakan kerugian yang diderita tentara pendudukan Israel (IDF) di Jalur Gaza membuktikan ketidakmampuan mereka untuk berperang dalam model peperangan perkotaan (urban warfare).

Al-Duwairi menekankan, dalam Perang Gaza, masalahnya bukan pada jumlah pasukan melainkan kemampuan tempur, dilansir Khaberni.

Baca juga: Rentetan Roket Sasar Sderot, Media Israel: Hamas Punya Rudal Jarak Jauh yang Jangkau Tel Aviv  

Komentar Al-Duwairi muncul sebagai tanggapan atas pernyataan yang diatribusikan oleh Channel 13 Israel kepada tentara Israel, yang menyatakan, “Perang di Gaza menunjukkan perlunya pasukan dalam jumlah besar, dan bahwa skala kerugian serta kebutuhan untuk membangun kekuatan memerlukan kekuatan yang besar dengan meningkatkan jumlah pasukan reguler dan cadangan.”

Dalam analisisnya mengenai situasi militer di Gaza, pakar militer tersebut mengindikasikan, dia tidak setuju dengan apa yang dikatakan tentara Israel kalau jumlah pasukan IDF kurang dalam operasi militer di Gaza.  

"Itu karena mereka adalah “tentara gagal yang tidak memenuhi syarat untuk berperang (khusunya perang kota),” ujar Al-Duwairi.

Dia sekali lagi menekankan kalau  masalahnya terletak pada kualifikasi tentara dan bukan jumlahnya.

Baca juga: Tentara Israel Cabut Pernyataan Sudah Lenyapkan Muhammad Al-Deif: 4 Bulan di Khan Yunis Cuma Zonk

Tentara Israel (IDF) dilaporkan kembali memanggil dua divisi pasukan cadangan mereka untuk melanjutkan agresi militer di Gaza setelah sempat menarik mundur mereka pada awal April ini.
Tentara Israel (IDF) dilaporkan kembali memanggil dua divisi pasukan cadangan mereka untuk melanjutkan agresi militer di Gaza setelah sempat menarik mundur mereka pada awal April ini. (khaberni)

Perbandingan Jumlah Pasukan 1:20

BERITA TERKAIT

Dia menunjukkan, tentara pendudukan memperkirakan jumlah anggota Brigade Al-Qassam – sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) – berjumlah 30.000 di Jalur Gaza.

Sementara, jumlah tentara Israel diperkirakan mencapai 165.000 tentara reguler tentara dan 435.000 cadangan.

Belum lagi IDF memberlakukan aturan penambahan masa tugas pasukan reserve dari 32 bulan menjadi 36 bulan.

Secara akumulasi, IDF yang bertugas di Jalur Gaza berjumlah 600 ribu prajurit.

Itu artinya perbandingan antara petempur Hamas dan prajurit IDF di Jalur Gaza adalah 1 banding 20.

Baca juga: Divisi David, 40 Ribu Prajurit Baru Tentara Israel Buat Perang Multi-Front di Tengah Krisis Personel

Pasukan Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas. Pasukan Israel dilaporkan menyebut kalau operasi militer di Kota Rafah, Gaza Selatan berjalan lambat dan tidak bisa selesai secara cepat karena Qassam mampu belajar dan mempelajari manuver tempur IDF.
Pasukan Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas. Pasukan Israel dilaporkan menyebut kalau operasi militer di Kota Rafah, Gaza Selatan berjalan lambat dan tidak bisa selesai secara cepat karena Qassam mampu belajar dan mempelajari manuver tempur IDF. (khaberni/HO)

Keunggulan jumlah tersebut, kata Al-Duwairi, tidak bisa dimanfaatkan pasukan IDF untuk menumpas Hamas secara cepat lantaran kualifikasi tempur mereka tidak memadai dalam menghadapi metode pertempuran petempur Hamas.

“IDF ini adalah tentara yang gagal dan memerlukan rehabilitasi dalam peperangan perkotaan dan perang asimetris,” katanya.

Dia mendasarkan hal ini pada fakta bahwa jumlah tentara Israel melebihi 600,000 tentara (reguler dan cadangan), “dan mereka tidak dapat melawan 30,000 Al Qassam ( menurut perkiraan Israel) selama satu tahun perang.”

Dalam konteks terkait, Al-Duwairi meremehkan perekrutan sejumlah Haredim ke dalam tentara Israel dalam format wajib militer.

Dia menganggap Wajib Militer bagi Kaum Yahudi Ultraortodoks itu sebagai aksi polesan demi citra adanya keadilan bagi semua lapisan di masyarakat israel.

Menurut Channel 13 Israel, tentara Israel bermaksud merekrut 4.800 orang Yahudi Haredi tahun ini, karena diyakini bahwa kehadiran batalion Haredi di tentara akan menggantikan kebutuhan untuk menyediakan 10 batalyon cadangan setiap tahunnya.

(oln/khbrn/*)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas