Cara Drone Jaffa Houthi Terbang 2.000 Km dari Yaman, Kecoh Radar Israel Lalu Meledak di Tel Aviv
Drone kemudian terbang di ketinggian rendah, dan sesampainya di tepi Tel Aviv, ia turun hingga ketinggian beberapa puluh meter di atas permukaan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Cara Drone Jaffa Houthi Terbang 2.000 Km dari Yaman, Kecoh Radar Israel Lalu Meledak di Tel Aviv
TRIBUNNEWS.COM - Pihak keamanan Israel memperkirakan drone yang diluncurkan dari Yaman dan meledak di Tel Aviv, saat fajar pada Jumat (19/7/2024), menempuh jarak sekitar 2.000 kilometer dan mengambil jalur (rute) baru untuk menyesatkan sistem pemantauan (radar) tentara Israel (IDF).
Surat kabar Yedioth Ahronoth mengatakan, perkiraan Israel menunjukkan kalau drone diluncurkan dalam lima pawai pesawat tak berawak.
Pawai lima drone yang dinamai Jaffa ini mengambil rute baru dibandingkan jalur yang pernah digunakan sebelumnya, untuk menyesatkan sistem deteksi dan pemantauan tentara Israel.
Baca juga: Intelijen Israel: Drone Houthi Pakai Rute Sudan-Libya-Mesir, Meledak di Tel Aviv, Irak Ikut Membantu
Surat kabar tersebut mengindikasikan bahwa tentara Israel terus menyelidiki seluruh jalur penerbangan drone tersebut.
Namun menurut perkiraan awal, pawai tersebut melewati Sinai, melintasi Laut Mediterania di lepas pantai selatan Israel.
Drone kemudian terbang di ketinggian rendah, dan sesampainya di tepi Tel Aviv, ia turun hingga ketinggian beberapa puluh meter di atas permukaan air, agar tidak ketahuan radar, menurut surat kabar tersebut.
Pada gilirannya, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan - melalui platform X - kalau berat drone tersebut diperkirakan sekitar 10 kilogram, dan perjalanan tersebut memakan waktu sekitar 10 jam selama perjalanan dari Yaman ke Tel Aviv.
Satu Tewas dan Satu Luka-luka
Saat fajar pada hari Jumat, Otoritas Penyiaran Israel melaporkan, seorang warga Israel tewas dan 10 lainnya terluka setelah drone meledak di pusat Tel Aviv, ratusan meter dari Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Kelompok Houthi Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Juru bicara militer kelompok tersebut, Yahya Saree, mengatakan bahwa pawai tersebut adalah "pawai gaya Jaffa yang tidak dapat dideteksi oleh radar,".
Dia menekankan kalau kelompok Houthi memiliki banyak sasaran di wilayah pendudukan Palestina, dan bahwa ia akan terus menyerangnya secara berturut-turut.
Ini adalah pertama kalinya Israel mengakui bahwa Tel Aviv menjadi sasaran serangan udara oleh pesawat tak berawak yang datang dari Yaman sejak Houthi memulai operasi mereka terhadap sasaran di wilayah Israel dan kapal-kapal yang terkait dengannya di Laut Merah, Selat Bab al-Mandab , dan Teluk Aden.
Sejak November lalu, Houthi telah melancarkan operasi terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah untuk mendukung Jalur Gaza.
(oln/khbrn/*)