Kamala Harris dapat Dukungan Tokoh-tokoh Penting Partai Demokrat, Termasuk Bill dan Hillary Clinton
Harris dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan melalui kampanye Biden mengatakan, dirinya merasa terhormat mendapat dukungan dari presiden
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, AS - Hanya dalam beberapa menit setelah Joe Biden menyatakan mengundurkan diri dan memberikan Kamala Harris sebagai calon penggantinya, dukungan kepada Harris mengalir.
Hanya sekitar 20 menit setelah Biden mengumumkan pengunduran dirinya dan beberapa menit sebelum presiden mendukung Harris, Gubernur Colorado dari Partai Demokrat, Jared Polis muncul untuk mendukung Harris dalam sebuah posting di X.
Postingan hanya berisi tiga emoji: kelapa, pohon palem, dan bendera Amerika yang disebut-sebut sebagai meme pro-Harris yang telah membanjiri internet dalam beberapa minggu terakhir.
Para petinggi Partai Demokrat lainnya, termasuk Bill dan Hillary Clinton, Ketua Kaukus Kulit Hitam Kongres dan Kaukus Progresif Kongres, serta Senator Elizabeth Warren - menyusul menyuarakan dukungan mereka terhadap Harris.
Salah satu pendukungnya yang paling terkenal adalah Jim Clyburn, anggota parlemen Carolina Selatan yang berpengaruh yang dukungannya terhadap Joe Biden pada tahun 2020 meningkatkan pencalonannya pada saat yang genting.
“Saya menggemakan penilaian yang baik yang dia tunjukkan dalam memilih Wakil Presiden Harris untuk memimpin bangsa ini bersamanya, dan saya bangga mengikuti jejaknya dalam mendukung pencalonannya untuk menggantikannya sebagai calon Presiden 2024 dari Partai Demokrat,” tulis Clyburn pada hari Minggu seperti dilansir dari Bussines Insider.
Baca juga: Donald Trump Sebut Kamala Harris Lebih Mudah Dikalahkan di Pilpres AS
Harris dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan melalui kampanye Biden mengatakan, dirinya merasa terhormat mendapat dukungan dari presiden.
"Niat saya adalah untuk mendapatkan dan memenangkan nominasi ini,” katanya.
Dikatakan Harris, selama setahun terakhir dirinya telah melakukan perjalanan ke seluruh negeri, berbicara dengan warga Amerika tentang pilihan yang jelas dalam pemilihan yang penting ini.
"Dan itulah yang akan terus saya lakukan di hari-hari dan minggu-minggu mendatang,” kata Harris.
Pada pukul 17.00, komite kampanye Biden telah mengajukan pemberitahuan kepada Komisi Pemilihan Umum Federal yakni mereka mengubah namanya dari “Biden for President” menjadi “Harris for President.”
Dilaporkan CBS News, Harris masih harus memenangkan nominasi pada konvensi Partai Demokrat bulan depan namun para pesaing utamanya sudah keluar dari persaingan membuka jalan baginya untuk mengambil alih kursi presiden.
Serangan Balik Trump dan Partai Republik
Di sisi lain, Partai Republik juga telah bersiap menghadapi Harris.
Mereka tidak membuang waktu untuk melancarkan serangan terhadapnya.
Kampanye Trump merilis sebuah pernyataan pada hari Minggu yang mengkritik Biden dan Harris sementara Trump sendiri fokus pada ejekan terhadap Biden.
“Kamala Harris adalah lelucon yang sama seperti Biden,” demikian pernyataan kampanye Trump.
“Harris akan menjadi lebih buruk bagi rakyat Amerika Serikat daripada Joe Biden.
Harris telah menjadi Enabler in Chief untuk Crooked Joe selama ini.
Baca juga: Kamala Harris Diprediksi Gantikan Joe Biden, Partai Republik: Peluang Menang Kami Justru Makin Besar
Mereka memiliki catatan masing-masing, dan tidak ada jarak di antara keduanya.
Harris harus membela pemerintahan Biden yang gagal dan catatannya yang liberal dan lemah terhadap kejahatan di CA,” katanya.
Dan sekutu Trump juga telah siap dengan dua iklan serangan terhadap Harris, salah satunya ditayangkan dalam waktu satu jam setelah Biden keluar.
Iklan tersebut berfokus pada catatannya sebagai jaksa penuntut California dan mengaitkannya dengan serangan GOP terhadap kebijakan perbatasan Biden dan kritik terhadap usia Biden, yang menuduh bahwa ia adalah bagian dari penyamaran untuk menyembunyikan perjuangannya.
Ketua DPR Mike Johnson ikut mengkritik Harris dari Partai Republik, menulis di X bahwa, “Sebagai orang kedua dalam komando dan kaisar perbatasan yang sama sekali tidak kompeten, Harris telah menjadi kaki tangan yang menyenangkan - tidak hanya dalam penghancuran kedaulatan, keamanan, dan kemakmuran Amerika, tetapi juga dalam penyamaran politik terbesar dalam sejarah Amerika.
Sebelum pengumuman mengejutkan dari Biden, orang-orang dekat Trump mengatakan kepada The Guardian bahwa Trump dan timnya ingin Biden tetap menjadi calon.
Tim Trump bahkan telah mulai mengurangi serangan mereka terhadap Biden dalam beberapa minggu terakhir dengan harapan dia akan tetap mengikuti pemilihan, The New York Times melaporkan.
Namun, serangan tersebut ternyata terlalu kuat.
Alih-alih melemahkan Biden untuk pertandingan ulang tahun 2024, kampanye Trump memberikannya pukulan KO dan Partai Demokrat mendorongnya keluar dari perlombaan.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa Harris mungkin bukan lawan yang mudah. Sekarang Partai Republik harus berharap bahwa serangan mereka terhadap Harris akan seefektif serangan mereka terhadap Biden.
Haris Tidak Serta Merta Jadi Capres
Ketua Partai Demokrat, Jamie Harrison mengatakan, osok Kamala Harris selaku cawapres tak serta-merta bakal maju menjadi capres meskipun Joe Biden resmi mendukungnya.
"Dalam beberapa hari mendatang, Partai akan melakukan proses terbuka dan tertib untuk menentukan siapa yang maju sebagai capres dari Partai Demokrat," kata Harrison.
Dikutip Tribunnews dari Guardian, secara tersirat menyatakan bahwa peluang dari kandidat selain Kamala Harris masih tetap terbuka untuk tampil menggantikan Joe Biden.
"Fokus kami saat ini adalah untuk tetap bersatu guna memilih seorang kandidat yang dapat mengalahkan Donald Trump pada bulan November mendatang dan proses ini akan diatur oleh aturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Partai," terang Harrison.
Harrison juga menyatakan bahwa penunjukkan pengganti Joe Biden nantinya tidak bakal berlangsung secara bertele-tele mengingat Pilpres AS bakal digelar dalam kurun waktu 4 bulan lagi.
"Dalam waktu singkat, rakyat Amerika akan mendengar dari Partai Demokrat mengenai langkah-langkah berikutnya dan jalur yang akan diambil dalam proses penominasian," katanya.
Keputusan ini juga dinyatakan oleh Jamie untuk menjawab kritik dari Ketua DPR AS, Mike Johnson yang merupakan kader dari Partai Republik.
Johnson menilai Partai Demokrat bakal mengkhianati para pemilihnya yang sebelumnya menunjuk Joe Biden bila mereka memutuskan Kamala Harris untuk menjadi Capres pengganti secara otomatis.