Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS, Israel, dan UEA Gelar Pertemuan Rahasia, Membahas Rencana 'Hari Berikutnya' untuk Gaza

UEA adakan pertemuan rahasia dengan Israel, AS susun rencana 'hari berikutnya' untuk Gaza.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in AS, Israel, dan UEA Gelar Pertemuan Rahasia, Membahas Rencana 'Hari Berikutnya' untuk Gaza
AFP/OMAR AL-QATTAA
Seorang warga Palestina mengendarai sepedanya melewati reruntuhan bangunan dan saluran pembuangan terbuka, saat pengumpulan sampah dan layanan kota lainnya terhenti karena pemboman Israel di Jalur Gaza, di kamp pengungsi Jabalia, di Jalur Gaza utara pada tanggal 21 Juli 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP) 

AS, Israel, dan Uni Emirat Arab mengadakan pertemuan di Abu Dhabi Kamis lalu untuk membahas rencana untuk Gaza setelah perang berakhir, kata dua pejabat Israel.

Pertemuan tersebut menunjukkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mulai menyadari perlunya rencana realistis tentang bagaimana Gaza akan diperintah setelah perang Israel-Hamas.

Pejabat Israel mengatakan menteri luar negeri Emirat Abdullah Bin Zayed (ABZ) menjadi tuan rumah pertemuan tersebut.




Penasihat utama Presiden Biden untuk Timur Tengah, Brett McGurk, dan penasihat Departemen Luar Negeri Tom Sullivan hadir dari pihak AS. Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, orang kepercayaan Netanyahu, hadir dari pihak Israel.

Dua pejabat senior pertahanan Israel yang telah mengerjakan proposal Israel untuk rencana hari berikutnya untuk Gaza juga melakukan perjalanan bersama Dermer ke Abu Dhabi, kata pejabat tersebut.

Sehari sebelum orang Israel tiba di Abu Dhabi, pihak Emirat memaparkan usulan mereka untuk hari setelah perang dalam sebuah opini yang ditulis oleh utusan khusus ABZ, Lana Nusseibeh.

Nusseibeh menganjurkan pengerahan misi internasional sementara ke Gaza. Ia mengatakan misi ini akan menanggapi krisis kemanusiaan, menegakkan hukum dan ketertiban, serta meletakkan dasar bagi pemerintahan.

BERITA TERKAIT

Pejabat Emirat secara terpisah mengatakan kepada FT pada hari pertemuan trilateral di Abu Dhabi bahwa UEA akan siap menjadi bagian dari pasukan internasional semacam itu dan akan mengerahkan pasukan di lapangan.

Dia mengemukakan beberapa syarat utama, Di antaranya:

- Pasukan internasional harus memasuki Gaza atas undangan resmi dari Otoritas Palestina.

- Otoritas Palestina harus melakukan reformasi yang berarti dan dipimpin oleh perdana menteri baru yang berwenang dan independen.

- Pemerintah Israel perlu mengizinkan Otoritas Palestina berperan dalam memerintah Gaza dan menyetujui proses politik berdasarkan solusi dua negara.

- AS akan memiliki peran kepemimpinan dalam setiap inisiatif "hari berikutnya".

Kantor Perdana Menteri Israel, Gedung Putih, dan Kedutaan Besar UEA di Washington menolak berkomentar.

Emirat ingin menjadi bagian dari solusi di Gaza yang tidak akan menyertakan Hamas, tetapi juga memiliki keberatan kuat terhadap kepemimpinan Otoritas Palestina saat ini.

SUMBER: THE CRADLE, AXIOS

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas