Media Israel: IDF Sensor Jumlah Tentara yang Tewas dalam Serangan Terbaru Hizbullah di Utara
Rabu (24/7/2024) malam terindikasi adanya serangan mematikan Hizbullah ke pasukan pendudukan Israel di kawasan perbatasan Utara
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Perusahaan-perusahaan ini menampung 500 pekerja.
Baca juga: Galilea-Golan Membara usai Dihantam Ratusan Roket Hizbullah, Pemadam Israel Kewalahan
Namun saat ini, semua perusahaan yang berada di wilayah tersebut hancur.
Puluhan perusahaan yang hancur kini pindah ke wilayah selatan Palestina yang diduduki.
Para pengusaha dan pemilik proyek di Kiryat Shmona merasa khwatir dengan masa depan wilayah ini.
Mereka mengatakan bahwa 30 persen penduduk Kiryat Shmona takut untuk kembali.
"Janji keamanan di masa depan juga tidak pasti. Tidak ada prospek keamanan yang jelas di sana, dengan ratusan roket dan rudal jatuh, dan dukungan yang kami terima sangat minim," kata mereka kepada Calcalist.
Menurut mereka, tidak ada jaminan apa pun ketika mereka kembali ke Kiryar Shmona.
"Keamanan sangat penting, dan tidak ada arahan yang jelas untuk itu," tambahnya.
Hizbullah telah bertukar tembakan hampir setiap hari dengan pasukan Israel untuk mendukung sekutu Hamas sejak 7 Oktober 2023.
Di Lebanon, kekerasan lintas perbatasan sejak Oktober telah menewaskan 511 orang.
Sebagian besar pejuang tetapi juga 104 lainnya merupakan warga sipil.
Kekerasan ini sebagian besar terjadi di wilayah perbatasan.
Houthi Juga Menyerang
Tak hanya rudal Hizbullah, drone kelompok perjuangan Yaman, Houthi, juga menghantam Israel, tepatnya di Tel Aviv.
Drone itu diketahui melaju dari arah laut menuju Tel Aviv dan akhirnya menabrak sebuah bangunan di persimpangan Jalan Ben Yehuda dan Jalan Shalom Aleichem, dekat Kedutaan Besar Amerika, sehingga menimbulkan ledakan dahsyat.