Media Israel: IDF Sensor Jumlah Tentara yang Tewas dalam Serangan Terbaru Hizbullah di Utara
Rabu (24/7/2024) malam terindikasi adanya serangan mematikan Hizbullah ke pasukan pendudukan Israel di kawasan perbatasan Utara
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Al Mayadeen melaporkan ledakan semacam ini adalah yang pertama dan belum pernah terjadi dalam sejarah pendudukan Israel.
Juru Bicara Militer Israel membenarkan adanya ledakan di pusat kota Tel Aviv.
"Ledakan itu terjadi pada Jumat dini hari di Tel Aviv akibat serangan udara," kata Jubir Militer Israel.
"Sirene tidak mendeteksi adanya serangan udara itu dan insiden ini sedang diselidiki," imbuh dia.
Akibat serangan drone itu, satu orang tewas dan 10 lainnya terluka.
Korban tewas diketahui bernama Yevgeny Ferder, warga Tel Aviv.
Ferder yang asli Belarus, pindah ke Israel dua tahun yang lalu saat Rusia mulai menyerang Ukraina.
Ia dilaporkan bekerja di sebuah hotel di Tel Aviv yang terkena serangan drone.
Houthi telah mengonfirmasi serangan itu.
Juru Bicara Houthi, Yahya Saree, mengatakan pihaknya menggunakan drone Yafa dalam serangan tersebut.
Nama drone itu diambil dari nama kota Palestina yang diduduki oleh Israel yang merupakan bagian dari Tel Aviv.
"Angkatan Udara kami melakukan operasi militer menggunakan drone di Tel Aviv," kata Saree, Jumat.
Ia mengklaim operasi itu "menyerang target penting di wilayah Tel Aviv."
"Drone ini dirancang dengan tujuan khusus supaya bisa menghindari radar musuh," imbuhnya.
Houthi sendiri telah mendeklarasikan wilayah Tel Aviv sebagai "wilayah tak aman".
Karena itu, Tel Aviv "akan menjadi target utama" bagi senjata-senjata Houthi.
Serangan drone itu merupakan serangan pertama Houthi yang menargetkan Tel Aviv.
Sebagian besar serangan Houthi sebelumnya hanya menyasar kota pesisir Eliat dan Haifa.
Houthi sendiri telah menargetkan kapal-kapal yang dimiliki, berbendera, dioperasikan oleh Israel, atau menuju ke pelabuhan-pelabuhan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden menggunakan rudal dan drone.
Aksi itu merupakan bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang telah berada di bawah serangan gencar Israel sejak 7 Oktober tahun lalu.