3 Fakta Terbunuhnya Ismail Haniyeh di Iran, Pemimpin Hamas yang Jadi Tokoh Penting Gencatan Senjata
Inilah tiga fakta pembunuhan Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Kota Teheran, Iran. Pentingnya sosok Haniyeh dalam negosiasi gencatan senjata.
Penulis: tribunsolo
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh terbunuh di ibu kota Iran, Teheran, Rabu (31/7/2024).
Pemimpin gerakan perjuangan Palestina itu terbunuh dalam serangan kediamannya di Teheran.
Hingga kini, belum ada rincian mengenai operasi dan asal serangan tersebut.
Iran’s Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) mengatakan, asal muasal serangan tersebut masih diselidiki, dikutip Tribunnews dari Al Jazeera.
Berikut beberapa fakta mengenai peristiwa tersebut yang telah dikumpulkan sejauh ini:
1. Hadiri Pelantikan Presiden Iran
Ismail Haniyeh tengah berada di Teheran, Iran ketika terbunuh Rabu pagi.
Dalam pernyataan Hamas, Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden Iran yang baru.
“Pimpinan gerakan tersebut (Hamas) terbunuh dalam serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran, setelah berpartisipasi dalam upacara pelantikan presiden baru Iran,” kata Hamas.
Pelantikan tersebut dilaksanakan sehari sebelum pembunuhan terjadi, pada Selasa (30/7/2024).
Acara pelantikan Masoud Pezeshkian yang menjadi presiden baru Iran tersebut juga dihadiri oleh para pemimpin sekutu dari negaranya
Beberapa di antaranya Hamas, Jihad Islam Palestina, perwakilan senior gerakan Houthi di Yaman, dan Hizbullah di Lebanon.
Baca juga: Tanggapi Tewasnya Ismail Haniyeh, Komite Keamanan Parlemen Iran Gelar Rapat Darurat
2. Serangan Gunakan Proyektil Berpemandu Udara
Serangan yang menewaskan Haniyeh terjadi di kediamannya, salah satu tempat tinggal bagi para veteran di Teheran utara.
Berdasarkan laporan Iranian News Agency (IRNA), serangan tersebut menggunakan proyektil berpemandu udara.
Serangan itu terjadi sekitar pukul dua pagi waktu setempat dan menewaskan dua orang yakni Ismail Haniyeh dan satu orang pengawalnya.
IRNA mengatakan, penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk menentukan rincian operasi dan asal proyektil itu.
3. Ismail Haniyeh, Tokoh Kunci Gencatan Senjata
Ismail Haniyeh merupakan tokoh penting dalam negosiasi gencatan senjata dalam perang di Gaza.
Dilansir CNN Internasional, dia telah banyak berkomunikasi mengenai kesepakatan mengakhiri perang dengan para mediator di Qatar dan Mesir pada Rabu (3/7/2024).
Tak ayal pembunuhan Ismail Haniyeh menjadi isu yang penting bagi rakyat Gaza.
Hani Mahmoud yang merupakan kontributor Al Jazeera di Palestina mengatakan, isu itu penting bagi rakyat Gaza karena dia adalah pemimpin negosiasi yang diharapkan menghasilkan gencatan senjata.
Pria yang saat ini tengah bertugas di Deir el-Balah, Gaza tersebut juga mengatakan, sosok Ismail Haniyeh mewakili keturunan pengungsi dari wilayah Palestina pada 1948.
“Dia mewakili sebagian besar orang yang merupakan keturunan keluarga pengungsi yang mengungsi dari wilayah Palestina pada tahun 1948,” ujarnya.
Dia menambahkan, warga Palestina juga memandang Ismail Haniyeh sebagai pemimpin yang jauh lebih pragmatis daripada yang lain.
“Warga Palestina juga memandang Ismail Haniyeh sebagai pemimpin moderat yang jauh lebih pragmatis dibandingkan pemimpin lain,” imbuhnya.
Kematiannya juga menjadi pemicu memanasnya konflik antara Israel dan negara-negara Arab pendukung kemerdekaan Palestina.
(mg/mardliyyah)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)