Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Fakta Serangan Udara Israel di Beirut, Balasan atas Eskalasi Dataran Tinggi Golan?

Kapan dan di mana Israel menyerang Beirut? Berapa banyak orang yang tewas dalam serangan itu? Mengapa Israel mengebom Beirut? Ini penjelasannya.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in 5 Fakta Serangan Udara Israel di Beirut, Balasan atas Eskalasi Dataran Tinggi Golan?
Al Mayadeen
Warga Kota Beirut melihat puing bangunan yang hancur diserang pasukan pendudukan Israel menyerang bangunan pemukiman warga di pinggiran Selatan Beirut, Selasa petang, 30 Juli 2024. Setidaknya satu warga sipil, seorang wanita, tewas dan enam puluh delapan lainnya terluka dalam agresi Israel di Haret Hreik, di Pinggiran Beirut Selatan. - Kapan dan di mana Israel menyerang Beirut? Berapa banyak orang yang tewas dalam serangan itu? Mengapa Israel mengebom Beirut? Ini penjelasannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak lima fakta terkait dengan serangan udara Israel yang menghancurkan Beirut dalam artikel berikut ini.

Tel Aviv melancarkan serangan udara ke Beirut, yang menewaskan sedikitnya tiga orang pada Selasa (30/7/2024).

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan seorang wanita dan dua anak tewas dan puluhan lainnya terluka.

Serangan itu terjadi tiga hari setelah serangan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, yang menurut Israel dilakukan oleh Hizbullah.

Eskalasi ini bisa saja meningkatkan ketegangan antara Israel dengan kelompok yang menguasai Lebanon, Hizbullah.

Militer Israel mengaku bahwa agresinya menargetkan Komandan Hizbullah, Muhsin Shukr, yang pascaserangan belum jelas diketahui bagaimana kondisinya.

Berikut ini hal-hal yang perlu diketahui tentang ledakan tersebut sejauh ini:

1. Kapan dan di mana Israel menyerang Beirut

BERITA REKOMENDASI

Dikutip dari Al Jazeera, suara ledakan di pinggiran selatan Beirut sekitar pukul 19:40 waktu setempat (16:40 GMT) pada Selasa (30/7/2024) malam.

Serangan itu menghantam daerah Haret Hreik, lokasi ini dekat Dewan Syura Hizbullah.

Setengah bangunan runtuh.

Baca juga: Serangan di Beirut, Israel Klaim Bunuh Komandan Senior Hezbollah

Rumah sakit di dekatnya juga rusak, meski terbilang ringan.

Jalan-jalan di sekitarnya dipenuhi puing-puing dan pecahan kaca saat ambulans bergegas ke lokasi kejadian.

2. Berapa banyak orang yang tewas dalam serangan itu?


Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan tiga orang, termasuk dua anak-anak, tewas dan 74 orang terluka dalam serangan itu.

“Jumlah korban yang belum final dari agresi Israel di pinggiran selatan Beirut adalah tiga orang martir, termasuk seorang wanita, seorang gadis dan seorang anak laki-laki," kata Kementerian tersebut.

Pihak berwenang masih melakukan upaya pencarian orang hilang yang diduga tertimbun reruntuhan.

Sumber-sumber Hizbullah mengatakan Shukr selamat dari serangan itu.

3. Mengapa Israel mengebom Beirut

Militer Israel mengatakan serangannya menargetkan komandan Hizbullah Muhsen Shukr, yang juga dikenal sebagai ”Haj Muhsen”.

Militer Israel mengklaim bahwa Muhsen bertanggung jawab atas serangan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel yang menewaskan 12 orang dan melukai 30 orang pada hari Sabtu (27/7/2024).

Israel telah menduduki wilayah barat Dataran Tinggi Golan sejak perang 1967, sementara sisanya berada di bawah kendali Suriah.

Serangan roket pada hari Sabtu menghantam Majdal Shams, di bagian timur laut wilayah yang diduduki Israel.

Hizbullah membantah terlibat dalam serangan itu.

4. Apakah Israel pernah mengebom Beirut sebelumnya?

Sejak melancarkan perang di Gaza pada bulan Oktober, Israel telah menyerang Beirut setidaknya sekali sebelum serangan hari Selasa ini.

Eskalasi terjadi pada tanggal 2 Januari, Israel melakukan serangan yang menewaskan pejabat senior Hamas Saleh al-Arouri.

Serangan terakhir Israel di Beirut sebelum ini terjadi pada tahun 2006, selama perang 34 hari antara Israel dan Hizbullah.

5. Apa kira-kira yang terjadi berikutnya?

Militer Israel belum mengeluarkan instruksi baru untuk pertahanan sipil di Israel setelah serangan tersebut.

Dilaporkan dari Beirut, Zeina Khodr dari Al Jazeera mengatakan pesan Israel adalah bahwa ini adalah tanggapan yang mereka janjikan terhadap serangan Majdal Shams.

"Israarel (mengaku) tidak tertarik dalam konfrontasi bersenjata lebih lanjut dengan Hizbullah di luar ini," lapor Al Jazeera.

Meskipun Hizbullah telah berjanji untuk menanggapi segala jenis serangan dari Israel, pembalasan yang dikirim mungkin tidak langsung.

Menanggapi pertanyaan tentang serangan pada hari Selasa, sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak percaya bahwa perang habis-habisan antara Hizbullah dan Israel tidak dapat dihindari.

Presiden AS Joe Biden “percaya hal itu dapat dihindari” dengan solusi diplomatik, tambahnya.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas