Eks-Pejabat Keamanan Israel: Kematian Ismail Haniyeh Tak akan Mengubah Kemampuan Militer Hamas
Dari sudut pandang militer, 'likuidasi' (pembunuhan Haniyeh) tidak mengubah kemampuan tempur organisasi Hamas.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Media pemerintah Iran menjelaskan Haniyeh tewas lantaran diserang menggunakan proyektil berpemandu udara.
"Saudara pemimpin, syahid, Mujahid Ismail Haniyeh, meninggal akibat serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran, setelah berpartisipasi dalam upacara pelantikan presiden baru Iran," ungkap Hamas di Telegram.
Kematian Haniyeh juga diumumkan oleh Garda Revolusi Iran, yang merupakan sekutu Hamas.
Disebutkan oleh Garda Revolusi Iran bahwa kediaman yang ditinggali Haniyeh di Teheran telah diserang rudal proyektil berpemandu udara. dan dia terbunuh bersama salah satu pengawalnya.
Tidak ada seorangpun yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu tetapi analis di televisi pemerintah Iran menuding Israel sebagai dalang utama atas serangan itu.
Sementara itu merespon aksi pembunuhan yang menewaskan Haniyeh, Garda Revolusi Iran menambahkan bahwa serangan yang menewaskan pimpinan Hamas itu sedang diselidiki lebih lanjut.
"Penyebabnya sedang diselidiki dan akan segera diumumkan," ujar laporan kantor berita Mehr.
Pertemuan darurat itu nantinya akan dihadiri Dewan Keamanan Nasional Tertinggi yang digelar kediaman pimpinan tertinggi Iran Ali Khamenei.
Tak hanya membahas penyelidikan kematian Haniyeh, Badan keamanan tertinggi Iran juga akan memutuskan tentang strategi Iran sebagai reaksi atas pembunuhan Pemimpin Senior Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran.
Lebih lanjut pasca kematian Haniyeh diumumkan Hamas menyebut pihaknya tidak akan tinggal diam dengan apa yang dilakukan oleh Israel terhadap pimpinannya.
Anggota biro politik Hamas, Mousa Abu Marzook, melabeli aksi Tel Aviv ini sebagai aksi pengecut.
"Pembunuhan yang 'pengecut' terhadap Ismail Haniyeh tidak akan dibiarkan begitu saja," ujarnya seperti dikutip Iran News.
(oln/khbrn/in/*)