Kabinet Lebanon Adakan Pertemuan setelah Israel Serang Beirut
Kabinet menteri Lebanon akan mengadakan pertemuan pada Rabu (31/7/2024) pukul 8.30 waktu setempat untuk membahas perkembangan mendesak terkini mengena
Penulis: tribunsolo
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Kabinet Lebanon akan mengadakan pertemuan pada Rabu (31/7/2024) untuk membahas keadaan darurat setelah serangan udara Israel di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut.
Hal ini disampaikan kantor Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada Selasa (30/7/2024), dikutip dari Sputnik.
Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan bahwa mereka telah melakukan serangan di pinggiran selatan Beirut dan menargetkan komandan Hizbullah yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di Majdal Shams.
Dalam unggahan terpisah, kantor Perdana Menteri Lebanon mengatakan Najib Mikati mengutuk serangan udara Israel di Haret Hreik, pinggiran Kota Dahieh, di selatan Beirut.
Najib Mikati menyerukan masyarakat internasional untuk memberikan tekanan pada Israel.
Perdana Menteri Lebanon itu menambahkan Lebanon berhak mengambil semua langkah untuk mencegah agresi Israel.
Sabtu lalu, terjadi serangan roket di wilayah Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan, yang menewaskan 12 orang.
Hizbullah dituduh menjadi pelaku serangan itu. Namun, Hizbullah membantah klaim tersebut.
Situasi di perbatasan Israel-Lebanon memburuk setelah dimulainya operasi militer Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023.
Tentara Israel dan Hizbullah saling baku tembak setiap hari di daerah-daerah di sepanjang perbatasan.
(mg/aliifa)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)