Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bom yang Membunuh Ismail Haniyeh Dikabarkan Diselundupkan ke Guest House di Teheran Dua Bulan Lalu

Bom itu disembunyikan sekitar dua bulan lalu di wisma tamu di Teheran. Bom itu diledakkan dari jarak jauh dan menewaskan Ismail Haniyeh.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Bom yang Membunuh Ismail Haniyeh Dikabarkan Diselundupkan ke Guest House di Teheran Dua Bulan Lalu
Anadolu
Gambar kompleks Guest House (wisma tamu) di Teheran, lokasi pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh dibunuh. 

Fakhrizadeh dibunuh dengan senapan mesin yang dirakit oleh agen Mossad di dekat rumahnya dan kemudian ditembak dari jarak jauh setelah mereka kiri.

Menurut New York Times, tokoh nomor 2 al-Qaeda, Abdullah Ahmed Abdullah, juga dikenal sebagai Abu Muhammad al-Masri, ditembak mati oleh dua pengendara sepeda motor di Teheran pada Agustus 2020.

Spiral ketegangan saat ini dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan 251 orang disandera, serta memicu perang di Gaza.

Pada bulan April, setelah serangan langsung pertama Iran terhadap Israel, sebuah ledakan menghancurkan radar sistem pertahanan rudal S-300 yang dipasok Rusia di Iran tengah.

Israel diyakini berada di balik serangan itu.

Bagaimana serangan itu dilakukan masih belum jelas. Laporan menunjukkan bahwa setidaknya satu rudal diluncurkan dari jet tempur di luar Iran dan drone serang kecil mungkin diluncurkan dari dalam Iran untuk mengacaukan sistem pertahanan udara Iran.

Informasi yang Sangat Akurat

Menurut beberapa saluran media, agen-agen Israel bahkan telah menahan dan menginterogasi anggota Garda Revolusi di Iran untuk mengumpulkan informasi intelijen.

Berita Rekomendasi

Selain itu, menyusul ledakan misterius di sekitar lokasi sensitif, Israel juga diduga melakukan serangan UAV di Iran, namun hal ini tidak pernah dikonfirmasi.

Pembunuhan Haniyeh terjadi setelah Israel menyerang pangkalan Hizbullah di selatan ibu kota Beirut pada tanggal 30 Juli, menargetkan seorang komandan senior kelompok bersenjata Lebanon yang didukung Iran.

Sebelumnya, Israel menuduh Hizbullah melancarkan serangan roket ke sebuah desa di Dataran Tinggi Golan yang menewaskan 12 anak.

“Operasi ini menunjukkan bahwa Iran tidak dapat melindungi tamu Pemimpin Tertinggi dan Presiden,” kata Hasni Abidi, direktur Pusat Penelitian dan Studi di Dunia Arab dan Mediterania (CERMAM) yang berbasis di Jenewa.

Ia mengatakan sifat serangan tersebut menunjukkan bahwa Israel pasti mempunyai “informasi yang sangat akurat” mengenai lokasi dan aktivitas Haniyeh.

(oln/khbrn/memo/anadolu/*)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas