3 Maskapai AS dan Inggris Hentikan Penerbangan ke Israel, Inggris & Prancis Keluarkan Travel Warning
Tiga maskapai penerbangan besar AS dan Inggris membatalkan penerbangan ke Israel karena meningkatnya kekhawatiran keamanan
Penulis: Muhammad Barir
Kekhawatiran berkembang akan terjadinya perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah di tengah pertukaran tembakan lintas perbatasan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.
Eskalasi ini terjadi dengan latar belakang serangan Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 39.400 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan Hamas.
Sedang Ada Eskalasi Militer
Pertimbangannya sedang ada eskalasi militer, Peringatan diterbitkan saat Maskapai AS Menghentikan Penerbangan ke Israel.
AS, Inggris, dan Prancis telah mengeluarkan travel warning yang meminta warganya untuk menghindari perjalanan ke Lebanon atau segera meninggalkan negara itu.
Maskapai penerbangan AS Delta dan United telah mengumumkan penangguhan penerbangan ke Israel di tengah "masalah keamanan" menyusul pembunuhan kepala politbiro Hamas di Iran pada hari Rabu.
Delta mengatakan penerbangan antara New York dan Tel Aviv “akan dihentikan hingga Jumat, 2 Agustus, karena konflik yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.”
Maskapai tersebut menambahkan bahwa pihaknya "terus memantau lingkungan keamanan yang terus berkembang dan menilai operasi kami berdasarkan panduan keamanan dan laporan intelijen dan akan mengomunikasikan pembaruan apa pun sebagaimana diperlukan."
United Airlines mengatakan "kami menangguhkan layanan harian kami ke Tel Aviv karena alasan keamanan sembari mengevaluasi langkah selanjutnya," seraya menambahkan bahwa maskapai akan terus "memantau situasi dengan saksama dan akan membuat keputusan untuk melanjutkan layanan dengan fokus pada keselamatan pelanggan dan kru kami."
Times of Israel memperkirakan bahwa pembatalan oleh United dan Delta, “masing-masing maskapai penerbangan terbesar kedua dan ketiga di dunia, dapat memicu gelombang pembatalan oleh maskapai penerbangan lain.”
AS Inggris Prancis Keluarkan Travel Warning
Sementara itu, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis telah mengeluarkan peringatan perjalanan yang meminta warganya untuk menghindari perjalanan ke Lebanon atau segera meninggalkan negara itu.
Kedutaan Besar AS di Beirut mengatakan, “Pada tanggal 31 Juli, kami memperbarui Peringatan Perjalanan untuk Lebanon ke Level 4: Jangan Bepergian ke seluruh negara.”
"Jika Anda berada di Lebanon, bersiaplah untuk berlindung di tempat jika situasi memburuk. Kedutaan Besar AS sangat menganjurkan warga negara AS yang sudah berada di Lebanon Selatan, dekat perbatasan dengan Suriah, dan/atau di pemukiman pengungsi untuk meninggalkan negara itu," demikian pernyataan kedutaan di situs webnya.
Ia menyarankan warga negara untuk “memiliki rencana tindakan untuk situasi krisis yang tidak bergantung pada bantuan pemerintah AS.”
Didorong untuk Pergi
Biro Urusan Konsuler Departemen Luar Negeri AS dalam Peringatan Perjalanan tertanggal 31 Juli 2024, menyatakan :