3 Maskapai AS dan Inggris Hentikan Penerbangan ke Israel, Inggris & Prancis Keluarkan Travel Warning
Tiga maskapai penerbangan besar AS dan Inggris membatalkan penerbangan ke Israel karena meningkatnya kekhawatiran keamanan
Penulis: Muhammad Barir
Maskapai penerbangan tersebut awalnya memberi tahu penumpang bahwa pesawat akan mendarat di Administrasi Siprus Yunani karena "alasan teknis" dan kemudian akan diputuskan apakah penerbangan akan dilanjutkan ke Tel Aviv.
Surat kabar Haaretz milik Israel melaporkan bahwa maskapai penerbangan tersebut mengatakan bahwa penerbangan “yang mendarat di Siprus” pada Kamis pagi, “kembali ke Jerman 'sebagai tindakan pencegahan karena aktivitas keamanan.'”
Genosida Sedang Berlangsung di Gaza
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 39.480 warga Palestina telah tewas, dan 91.128 lainnya terluka dalam serangan genosida Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza yang dimulai Oktober lalu. Selain itu, sedikitnya 11.000 orang masih hilang, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka.
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada 7 Oktober, Hizbullah telah terlibat secara langsung, tetapi relatif dalam cara yang terbatas dalam perang melawan pendudukan Israel.
Namun, dalam beberapa minggu terakhir, intensitas pertempuran meningkat, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang habis-habisan antara Hizbullah dan tentara Israel akan segera terjadi.
Israel telah menduduki sebagian Lebanon selama puluhan tahun dan baru meninggalkan negara itu pada tahun 2000, menyusul perlawanan keras warga Lebanon di bawah kepemimpinan Hizbullah.
Pada tahun 2006, Beirut berupaya menduduki kembali Lebanon tetapi gagal dalam apa yang dianggap Beirut sebagai kemenangan besar melawan Israel.
Namun, Israel terus menduduki sebagian Lebanon, yaitu wilayah Sheeba Farms.
Hizbullah telah berjanji untuk merebut kembali setiap inci wilayah Lebanon yang telah diduduki oleh Israel, bertentangan dengan hukum internasional.
SUMBER: PALESTINE CHRONICLE, ANADOLU AJANSI