Amerika Serikat Melalui Gedung Putih Janjikan Penempatan Militer Baru untuk Melindungi Israel
Gedung Putih janjikan 'penempatan militer baru' untuk melindungi Israel. Iran, Hizbullah, dan Ansarallah Yaman semuanya telah berjanji merespons.
Penulis: Muhammad Barir
"Itu tidak membantu," katanya ketika ditanya bagaimana pembunuhan itu akan memengaruhi perundingan. Perundingan telah terhambat secara signifikan, karena Haniyeh termasuk di antara mereka yang memimpin perundingan.
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan pada 31 Juli bahwa Washington tidak terlibat dalam serangan yang menewaskan Haniyeh. "Ini adalah sesuatu yang tidak kami ketahui atau tidak kami lakukan," katanya.
Banyak yang berspekulasi bahwa selama perjalanannya baru-baru ini ke Washington, Netanyahu menerima lampu hijau AS untuk menyerang Beirut dan Teheran.
Netanyahu Mengadu ke Joe Biden Lewat Telepon
Amerika Serikat telah melakukan pengerahan militer baru untuk membantu Israel setelah pembunuhan jenderal senior Hizbullah Fuad Shukr dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Gedung Putih mengumumkan dalam pembacaan panggilan telepon yang baru saja selesai antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Pernyataan itu tidak menguraikan lebih lanjut tentang tindakan pertahanan baru.
Gedung Putih mengatakan bahwa para pemimpin membahas upaya untuk membantu Israel dari Iran dan proksinya, khususnya terhadap serangan rudal balistik dan pesawat tak berawak, menyusul dua pembunuhan awal minggu ini di Lebanon dan Iran, yang secara luas dikaitkan dengan IDF.
Sementara ia menekankan pidatonya untuk membela Israel, Joe Biden menekankan kepada Netanyahu pentingnya mencoba meredakan ketegangan di kawasan itu, pernyataan AS menambahkan, dengan mencatat bahwa Wakil Presiden dan calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris juga bergabung dalam panggilan tersebut.
Joe Biden dan Netanyahu Bahas Pengerahan Militer AS
Presiden AS tekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk meredakan ketegangan yang lebih luas di kawasan melalui panggilan telepon dengan perdana menteri Israel
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membahas pengerahan militer AS untuk mendukung Israel melawan berbagai ancaman melalui panggilan telepon pada hari Kamis.
"Presiden membahas upaya untuk mendukung pertahanan Israel terhadap berbagai ancaman, termasuk rudal balistik dan pesawat tanpa awak, termasuk penempatan militer defensif baru AS," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Biden menegaskan kembali komitmennya terhadap keamanan Israel terhadap semua ancaman dari Iran, termasuk kelompok proksi Hamas, Hizbullah, dan Houthi.
Memastikan komitmen Washington terhadap pertahanan Israel, Biden menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk meredakan ketegangan yang lebih luas di kawasan tersebut.
Wakil Presiden Kamala Harris, yang sebelumnya menyampaikan “kekhawatiran serius” tentang situasi di Jalur Gaza kepada Netanyahu, juga bergabung dalam panggilan tersebut.
SUMBER: THE CRADLE, The Times Of Israel, ANADOLU AJANSI