Kendaraan Militer Israel Terbalik di Metula, 10 IDF Luka-luka, Hizbullah Mudah Menyusup di Utara
Metula merupakan satu di antara sasaran serang rutin Hizbullah ke wilayah pendudukan Israel saat pertempuran di sepanjang perbatasan kian intensif
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
“Seluruh dunia menyaksikannya, termasuk negara-negara Arab di sekitarnya,” tambahnya.
Pada saat itu, Azoulai menggarisbawahi, ia terus-menerus mendengar klaim tentara Israel yang berkoar berhasil menghalangi serangan Hizbullah.
Baca juga: Muak Dibohongi IDF Soal Hamas Melemah, Puluhan Ribu Pemukim Yahudi Tak Mau Balik ke Rumah
Namun ia membantahnya, dengan menekankan bahwa “Israel”lah yang justru menghalangi kekuatannya sendiri.
"Penting untuk memahami hal ini. Siapa pun yang ingin datang dan melihat betapa tergoyahkannya negara Israel dan betapa tidak gentarnya Hizbullah bisa datang ke Metula," katanya.
“Kami telah melihat mereka lagi di perbatasan selama tiga hari terakhir,” pejabat Israel menambahkan.
Menurut Azoulai, dia mengadakan pertemuan dengan Kepala Staf pasukan Israel dan mengungkapkan fakta bahwa hubungan kepercayaan antara pemukim dan IDF telah rusak.
“Sepanjang hari, saya mendengar alasan seperti 'Apa yang akan dikatakan oleh Amerika, Eropa, Liga Arab, Rusia, Suriah, dan Hizbullah?' Saya belum pernah mendengar orang berkata, 'Apa yang akan dikatakan orang Israel?' Dimana kepentingan Israel?” dia bertanya-tanya, sambil menuduh pemerintah telah mengabaikan wilayah Utara.
Azoulai menambahkan, para pemukim Metula hanya bisa kembali ke rumah mereka saat Hizbullah memutuskan untuk menghentikan serangannya saat Gaza memberlakukan gencatan senjata pada akhir November silam.
"Untuk pertama kalinya, Israel melihat semua kerusakan yang terjadi pada rumah-rumah... Mengecewakan melihat pemukiman seperti ini karena situasinya masih sama seperti sebelum 7 Oktober di sisi lain," kata ketua pemukiman tersebut.
Pada saat yang sama, Avichai Stern, walikota Kiryat Shmona, mendesak pemukim Israel untuk tidak kembali ke pemukiman tersebut, media Israel melaporkan.
Stern menekankan, dalam pesannya kepada para pemukim di wilayah utara Palestina yang diduduki, bahwa mereka tidak boleh kembali selama situasi di perbatasan dengan Lebanon tidak berubah.
Media tersebut menunjukkan bahwa pemukiman di utara telah dikosongkan dari pemukim Israel, dan menimbulkan keraguan apakah para pemukim akan dapat kembali ke wilayah tersebut dalam waktu satu tahun atau lebih.
Baca juga: Pertempuran Hizbullah vs IDF Sengit di Lebanon Selatan, Permukiman Israel di Utara Kini Kosong
(oln/almydn/*)