Daftar Nama Maskapai Penerbangan yang Menangguhkan Penerbangannya ke Beberapa Negara Timur Tengah
Beberapa maskapan penerbangan dari Eropa telah menangguhkan penerbangan mereka ke beberapa negara Timur Tengah karena pertimbangan keamanan.
Penulis: Muhammad Barir
Keputusan maskapai nasional Aljazair tersebut merupakan bagian dari tren yang lebih luas di antara maskapai regional untuk menghindari wilayah yang terkena dampak konflik, yang menyoroti potensi risiko yang terlibat dalam melanjutkan operasi di wilayah yang bergejolak.
airBaltic: Maskapai Nasional Latvia Membatalkan Penerbangan ke Tel Aviv
AirBaltic dari Latvia telah membatalkan semua penerbangan ke dan dari Tel Aviv hingga 18 Agustus 2024. Langkah ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran di kalangan maskapai penerbangan Eropa tentang keselamatan terbang ke zona konflik.
Penangguhan ini merupakan tindakan pencegahan yang bertujuan untuk meminimalkan paparan terhadap potensi ancaman di wilayah tersebut.
Air India: Maskapai Penerbangan India Hentikan Operasional di Tel Aviv
Air India telah menangguhkan penerbangan berjadwalnya ke dan dari Tel Aviv tanpa batas waktu.
Sebagai salah satu maskapai penerbangan utama di Asia, keputusan Air India menekankan jangkauan global dampak konflik Timur Tengah terhadap perjalanan udara. Maskapai ini memantau situasi dengan saksama dan akan melanjutkan operasinya ketika dianggap aman bagi penumpang dan awaknya di kawasan tersebut.
Air France-KLM: Grup Maskapai Eropa Sesuaikan Rute Timur Tengah
Air France-KLM telah mengambil pendekatan multi-aspek terhadap konflik Timur Tengah, dengan kedua maskapainya di Prancis dan Belanda menyesuaikan operasi mereka.
Air France memperpanjang penangguhan penerbangan antara Paris dan Beirut hingga 14 Agustus 2024.
Sementara itu, KLM telah membatalkan semua penerbangan ke dan dari Tel Aviv mulai awal Agustus hingga 26 Oktober 2024. Selain itu, Transavia, anak perusahaan berbiaya rendah Air France-KLM, telah membatalkan penerbangan ke Tel Aviv hingga 31 Maret 2025.
Keputusan-keputusan ini menggambarkan kompleksitas yang terlibat dalam mengelola operasi maskapai di tengah ketidakstabilan regional.
Delta Air Lines: Maskapai AS Perpanjang Penghentian Penerbangan di Tel Aviv
Delta Air Lines , salah satu maskapai penerbangan utama AS, telah memperpanjang penangguhan penerbangan antara New York dan Tel Aviv hingga 31 Agustus 2024.
Perpanjangan ini mencerminkan kekhawatiran yang terus berlanjut tentang keselamatan operasi di Timur Tengah dan komitmen Delta untuk melindungi penumpang dan stafnya.
Maskapai penerbangan tersebut terus memantau situasi dan akan menyesuaikan operasinya jika diperlukan.
EasyJet: Maskapai penerbangan bertarif rendah Inggris Hentikan Layanan ke Tel Aviv Hingga 2025
EasyJet , maskapai penerbangan berbiaya rendah terkemuka di Inggris, telah menghentikan semua penerbangan ke dan dari Tel Aviv sejak April 2024.
Maskapai penerbangan tersebut telah mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan operasinya pada tanggal 30 Maret 2025, dengan catatan situasi keamanan membaik.
Penghentian sementara EasyJet yang berkepanjangan menyoroti dampak jangka panjang yang mungkin ditimbulkan konflik tersebut terhadap perjalanan udara ke wilayah tersebut.
Finnair: Maskapai Finlandia Hindari Wilayah Udara Iran
Finnair telah mengumumkan bahwa mereka akan terus menghindari wilayah udara Iran, sebuah keputusan yang dapat memperpanjang waktu penerbangan ke dan dari Doha.