Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daftar Nama Maskapai Penerbangan yang Menangguhkan Penerbangannya ke Beberapa Negara Timur Tengah

Beberapa maskapan penerbangan dari Eropa telah menangguhkan penerbangan mereka ke beberapa negara Timur Tengah karena pertimbangan keamanan.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Daftar Nama Maskapai Penerbangan yang Menangguhkan Penerbangannya ke Beberapa Negara Timur Tengah
The Guardian/Getty Images/AFP/Christof Stache
Pesawat-pesawat milik maskapai Jerman, Lufthansa, yang menganggur di Munich, Jerman. United Airlines, Air Baltic, Delta, EasyJet Lufthansa, ITA, Aegean dan Banyak Lagi Menangguhkan Penerbangan di Tengah Kekhawatiran Konflik Timur Tengah yang Berdampak pada Gangguan Perjalanan Udara 

Pilihan maskapai penerbangan Finlandia untuk mengubah rute penerbangan menggarisbawahi kekhawatiran yang lebih luas di antara maskapai penerbangan tentang keselamatan terbang di atas zona konflik, khususnya yang dekat dengan operasi militer aktif.


ITA Airways: Maskapai Italia Perpanjang Penangguhan Penerbangan ke Tel Aviv

ITA Airways, maskapai penerbangan nasional Italia, telah memperpanjang penangguhan penerbangannya ke dan dari Tel Aviv hingga 15 Agustus 2024.

Pendekatan proaktif maskapai ini mencerminkan komitmennya terhadap keselamatan dan ketanggapannya terhadap lanskap keamanan yang berubah dengan cepat di Timur Tengah.

Lufthansa Group: Maskapai Jerman Perluas Penghentian Penerbangan ke Timur Tengah

Lufthansa Group telah memberlakukan penangguhan penerbangan secara luas ke sejumlah destinasi di Timur Tengah. Lufthansa, maskapai penerbangan utama grup tersebut, telah memperpanjang masa penghindarannya terhadap wilayah udara Iran dan Irak serta menangguhkan penerbangan ke dan dari Tel Aviv, Teheran, Beirut, Amman, dan Erbil hingga 21 Agustus 2024.

Swiss Air Lines, anggota lain dari Lufthansa Group, juga telah menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv dan Beirut hingga 21 Agustus 2024, sementara Austrian Airlines telah membatalkan semua penerbangan ke Amman, Beirut, Erbil, Teheran, dan Tel Aviv hingga 21 Agustus 2024.

Penangguhan yang meluas ini menyoroti tantangan yang dihadapi maskapai penerbangan Eropa dalam mempertahankan operasi di wilayah yang terkena dampak konflik.

Ryanair: Maskapai Berbiaya Rendah Terbesar di Eropa Batalkan Penerbangan ke Tel Aviv

Ryanair, maskapai berbiaya rendah terbesar di Eropa, telah membatalkan penerbangan ke dan dari Tel Aviv hingga 23 Agustus 2024.

Berita Rekomendasi

Keputusan maskapai ini merupakan bagian dari tren yang lebih luas di antara maskapai Eropa untuk meminimalkan paparan terhadap zona konflik dan memastikan keselamatan operasi mereka.


Singapore Airlines: Menghindari Wilayah Udara Iran

Singapore Airlines telah berhenti terbang di atas wilayah udara Iran, dan memilih rute alternatif untuk menjaga keselamatan penerbangannya.

Keputusan maskapai ini mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas di antara maskapai internasional tentang risiko yang terkait dengan terbang di atas zona konflik di Timur Tengah.


United Airlines: Maskapai AS Hentikan Sementara Penerbangan ke Tel Aviv Tanpa Batas Waktu

United Airlines telah menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv untuk waktu yang belum ditentukan. Maskapai yang berkantor pusat di Chicago ini menghentikan layanan hariannya antara Newark, New Jersey, dan Tel Aviv pada tanggal 31 Juli 2024, dengan alasan masalah keamanan.

Penghentian sementara United ini menggarisbawahi meningkatnya risiko di wilayah tersebut.


Vueling: Maskapai Berbiaya Rendah Spanyol Batalkan Penerbangan ke Timur Tengah

Vueling, maskapai penerbangan berbiaya rendah asal Spanyol yang dimiliki oleh IAG, telah membatalkan semua penerbangan ke Tel Aviv dan Amman hingga 26 Oktober 2024.
Keputusan maskapai tersebut merupakan bagian dari penilaian ulang yang lebih luas atas operasi penerbangan ke wilayah yang terkena dampak konflik, dengan mengutamakan keselamatan penumpang.


Pemerintah Inggris Anjurkan Penghindaran Wilayah Udara Lebanon

Pemerintah Inggris telah menyarankan maskapai penerbangan Inggris untuk menghindari wilayah udara Lebanon mulai 8 Agustus hingga 4 November 2024, karena potensi risiko terhadap penerbangan akibat aktivitas militer.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas