11 Bulan Tak Jua Menang di Gaza, Kepala Staf IDF: Kami Tak Akan Biarkan Hamas Angkat Kepala
Setelah 11 bulan menggempur Gaza, Tentara Israel kehabisan opsi militer untuk membebaskan sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Kementerian tersebut mengatakan dalam laporan statistik hariannya:
“Jumlah korban agresi Israel telah meningkat menjadi 39.965 orang yang tewas dan 92.294 orang terluka sejak 7 Oktober lalu.”
Dia menambahkan kalau tentara Israel “melakukan dua pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza, menyebabkan 36 orang meninggal dan 54 orang terluka dilarikan ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir.”
Kementerian mengindikasikan sejumlah korban masih berada “di bawah reruntuhan dan di jalan, di mana ambulans dan kru pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka” karena menjadi sasaran serangan Tentara Israel.
Jumlah orang hilang telah melebihi 10.000 orang sejak awal perang yang dilancarkan oleh pendudukan Israel dengan dukungan Amerika Serikat, menurut statistik terbaru dari kantor media pemerintah di Gaza.
Perang terus berlanjut di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang telah merenggut nyawa puluhan anak-anak, yang merupakan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Akan Ada 100 Ribu Prajurit IDF Cacat
Sementara itu, Kementerian pertahanan Israel mengumumkan pada 14 Agustus bahwa divisi rehabilitasi tentara telah merawat lebih dari 10.000 tentara sejak 7 Oktober.
Lebih dari 10.000 tentara telah dirawat oleh divisi rehabilitasi tentara sejak dimulainya perang genosida di Gaza.
Menurut data tersebut, 37 persen dari mereka yang dirawat mengalami "trauma fisik pada anggota tubuh mereka," sementara 35 persen "menderita PTSD atau gangguan mental lain yang disebabkan oleh trauma." Enam puluh delapan persen dari mereka yang dirawat adalah anggota cadangan.
Lebih jauh lagi, divisi rehabilitasi memperkirakan bahwa pada tahun 2030, akan ada sekitar 100.000 veteran cacat, dengan setengahnya terkait dengan kesehatan mental.
“Kementerian Pertahanan kini tengah mendiskusikan strategi untuk menyerap dan merawat mereka yang terluka dalam perang, di samping sekitar 62.000 veteran IDF cacat yang telah dirawat oleh divisi tersebut sebelum perang,” Haaretz melaporkan pada hari Rabu.
Angka yang mencengangkan ini muncul saat genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza mendekati tahun pertama.
Meskipun telah meratakan wilayah itu dan membantai puluhan ribu orang, analisis terkini menunjukkan bahwa tentara hanya berhasil mengalahkan tiga batalyon Brigade Qassam , sayap bersenjata Hamas.
“Hingga 1 Juli, hanya tiga dari 24 batalyon ini yang tidak efektif dalam pertempuran, artinya mereka dihancurkan oleh militer Israel,” CNN melaporkan pada 5 Agustus, mengutip data yang dikumpulkan oleh Critical Threats Project (CTP) dan Institute for the Study of War (ISW).