Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

11 Bulan Tak Jua Menang di Gaza, Kepala Staf IDF: Kami Tak Akan Biarkan Hamas Angkat Kepala 

Setelah 11 bulan menggempur Gaza, Tentara Israel kehabisan opsi militer untuk membebaskan sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in 11 Bulan Tak Jua Menang di Gaza, Kepala Staf IDF: Kami Tak Akan Biarkan Hamas Angkat Kepala 
rntv/tangkap layar
Kepala Staf Militer Israel (IDF), Herzi Halevi memberi pengarahan lapangan ke pasukan tempur IDF dalam perang Gaza. Israel dilaporkan mengalami krisis personel militer seiring berlarutnya perang di Jalur Gaza yang sudah berlangsung sembilan bulan. 

11 Bulan Tak Juga Menang di Gaza, Kepala Staf Tentara Israel: Kami Tak Akan Biarkan Hamas Mengangkat Kepala 
 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf Umum Pasukan Israel (IDF), Herzi Halevi memberikan pernyataan terkait situasi agresi militer IDF di Jalur Gaza yang sudah berlangsung 11 bulan sejak 7 Oktober 2023 silam.

Herzi Halevi mengakui, hingga kini IDF belum mencapai target perang yang mereka tetapkan, membebaskan sandera Israel yang ditahan di Gaza dan memberangus gerakan perlawanan Palestina, Hamas.

Baca juga: Israel Lancarkan Operasi Militer Besar-besaran di Lembah Yordan, Ambulans Sibuk Angkut IDF di Tubas 

"Kembalinya tahanan adalah tujuan perang - dan kami berupaya mencapainya dengan tekad yang besar," kata Herzi Halevi saat berkunjung ke wilayah Koridor Philadelphia, Gaza Selatan, dilansir Khaberni, Kamis (15/8/2024).

Dia menambahkan: "Hamas harus tahu bahwa setiap hari mereka menyandera (warga Israel) kami akan menjadi lebih pahit (keras) dibandingkan hari sebelumnya."

"Kami akan bersikap lebih keras sampai kami dapat memulangkan para tahanan, dan setelah itu kami tidak akan membiarkan Hamas angkat kepala," tambahnya.

Pernyataan ini dilontarkan pada saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan rapat sebelum delegasi yang ditunjuknya berangkat, Kamis, ke Doha, dalam kerangka pertemuan puncak yang diserukan oleh mediator Amerika Serikat, Qatar dan Mesir.

Baca juga: Abu Ubaida: Petempur Al Qassam Tembak Mati Sandera Israel Karena 2 Anaknya Dibantai Tentara IDF

Tentara Israel (IDF) mengawal para sandera yang dibebaskan dari Nuseirat, Gaza Tengah, Sabtu (8/6/2024). Demi empat sandera ini, IDF membombardir wilayah tersebut yang menewaskan 270 orang warga Palestina. Bombardemen dilakukan saat penyamaran pasukan IDF terbongkar oleh milisi perlawanan Palestina.
Tentara Israel (IDF) mengawal para sandera yang dibebaskan dari Nuseirat, Gaza Tengah, Sabtu (8/6/2024). Demi empat sandera ini, IDF membombardir wilayah tersebut yang menewaskan 270 orang warga Palestina. Bombardemen dilakukan saat penyamaran pasukan IDF terbongkar oleh milisi perlawanan Palestina. (IDF/Press)
Berita Rekomendasi

Netanyahu memberi wewenang kepada delegasi Israel untuk “menjembatani kesenjangan (perbedaan tuntutan dengan Hamas) tersebut,” namun hal itu “tidak berarti menyelesaikan perbedaan yang ada,” menurut laporan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth.

Surat kabar tersebut mengutip sumber Israel yang mengatakan, “Mandat tersebut tidak berarti fleksibilitas dalam prinsip, namun memberikan solusi terhadap perubahan yang dilakukan oleh Hamas secara umum .”

Ketua tim perunding Israel yang akan berangkat ke Doha adalah pimpinan Mossad, Dedi Barnea, yang akan didampingi oleh pimpinan Shin Bet, Ronan Bar, Mayor Jenderal Nitzan Alon, yang mengoordinasikan berkas tahanan dan tahanan, dan Ofir Flake, penasihat perdana menteri.

Di sisi lain, sumber politik mengatakan, “Bertentangan dengan laporan media, Netanyahu sangat berpegang pada prinsip bahwa tentara Israel akan tetap berada di poros Philadelphia.”

Pasukan Pendudukan Israel (IDF) berjibaku dengan abu dan debu saat mengevakuasi rekan mereka yang terbunuh dan terluka ke helikopter penyelamat dalam pertempuran melawan Milisi Pembebasan Palestina di Jalur Gaza.
Pasukan Pendudukan Israel (IDF) berjibaku dengan abu dan debu saat mengevakuasi rekan mereka yang terbunuh dan terluka ke helikopter penyelamat dalam pertempuran melawan Milisi Pembebasan Palestina di Jalur Gaza. (khaberni)

IDF Kehabisan Opsi Militer

Terkait tak juganya IDF mencapai target perangnya di Gaza, Surat Kabar Amerika Serikat (AS), The New York Times mengutip para pejabat AS dan Israel mengulas seputar kegagalan agresi militer Tentara Israel (IDF) ke Jalur Gaza yang sudah berlangsung berbulan-bulan sejak Oktober 2023 silam.

Narasumber media tersebut mengatakan kalau “kemungkinan melemahkan Hamas semakin berkurang,”.

Pengakuan para pejabat AS-Israel ini menekankan kalau “Israel telah melakukan segala yang bisa dilakukannya pada tingkat militer di Gaza.”

Baca juga: Perang Sengit di Gaza, Jebakan Al Qassam-Al Quds Panen IDF, Pemukim Nahala Israel Mau Serbu Netzarim

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas