Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pavel Durov, Pendiri Telegram Ditangkap di Prancis, Dubes Rusia Sebut Ada Motif Politik

Pavel Durov, pendiri aplikasi Telegram ditangkap di Prancis. Kedutaan Besar Rusia di Prancis sebut ada motif politik di balik penangkapan Durov.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Pavel Durov, Pendiri Telegram Ditangkap di Prancis, Dubes Rusia Sebut Ada Motif Politik
Instagram/@durov
Pavel Durov, pendiri aplikasi Telegram ditangkap di Prancis, menurut laporan TASS pada Minggu (25/8/2024). 

Aplikasi ini dilarang di Rusia pada tahun 2018, setelah sebelumnya Durov menolak menyerahkan data pengguna, namun larangan tersebut dicabut pada tahun 2021.

Telegram menduduki peringkat sebagai salah satu platform media sosial utama setelah Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan Wechat.

Pavel Durov mendirikan Telegram pada tahun 2013 dan meninggalkan Rusia pada tahun 2014 setelah menolak mematuhi tuntutan pemerintah untuk menutup komunitas oposisi di platform media sosial VKontakte miliknya, yang dijualnya.




"Saya lebih suka bebas daripada menerima perintah dari siapa pun," kata Pavel Durov kepada jurnalis Amerika, Tucker Carlson, pada April lalu tentang kepergiannya dari Rusia dan pencariannya untuk kantor pusat bagi perusahaannya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

BERITA TERKAIT
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas