Bukan Prancis, Eks Juru Bicara Bos Telegram Sebut Negara yang Sebenarnya Inginkan Pavel Durov
Amerika Serikat (AS) diyakini berada di belakang penangkapan pendiri dan bos Telegram, Pavel Durov.
Penulis: Hendra Gunawan
Dalam wawancara dengan Carlson pada bulan April, Durov mengatakan bahwa ia menarik “terlalu banyak perhatian” dari penegak hukum setiap kali ia mengunjungi AS, dan mengklaim bahwa agen intelijen Amerika telah berupaya merekrut salah satu karyawannya untuk memasang pintu belakang di aplikasi yang memungkinkan mereka memata-matai pengguna Telegram.
Ekaterina Mizulina, kepala Liga Internet Aman Rusia juga mengatakan hal yang sama.
Ia mencurigai Washington berada di belakang penangkapan Durov.
“Amerika berada di balik situasi ini secara keseluruhan,” kata Mizulina.
Mizulina menuding Washington ingin membatasi aliran informasi bebas dan menyerang TON, platform blockchain yang awalnya dikembangkan oleh Durov.
Dengan perusahaan-perusahaan besar Rusia yang berinvestasi di TON, penangkapan tersebut pada dasarnya merupakan “kelanjutan dari kebijakan sanksi AS,” tulis Mizulina di Telegram.