Blogger Militer Rusia Panik setelah Pavel Durov Ditangkap: Harus Cari Alternatif Telegram
Bos Telegram ditangkap, blogger militer Rusia ikutan panik, apa sebabnya?
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
"Akan sangat menyedihkan dan sekaligus lucu jika pemicu perubahan pendekatan komunikasi dan kontrol di angkatan bersenjata [Rusia] adalah penangkapan Pavel Durov," kata saluran tersebut.
"Dan bukan masalah militer semata yang telah terakumulasi selama dua tahun, yang entah mengapa departemen terkait lebih suka menutup mata."
Sementara itu, surat kabar Rusia yang terbit hari Senin (26/8/2024) juga berfokus pada masa depan Telegram, dengan memuat artikel yang menanyakan: "Jika Telegram mogok, bagaimana tentara kita akan bertempur?"
Ada pula sebuah kecurigaan bahwa Telegram mungkin menjadi alat NATO.
Respons Kremlin
Sekretaris pers Kremlin Dmitry Peskov menolak mengomentari masalah tersebut selama jumpa pers pada hari Senin, kantor berita pemerintah Tass melaporkan.
"Kami belum tahu apa sebenarnya yang dituduhkan kepada Durov. Kami belum mendengar pernyataan resmi apa pun tentang masalah ini," kata Peskov.
"Tanpa ini, akan salah jika membuat pernyataan."
Bos Telegram masih berada dalam tahanan polisi Prancis, kata kantor kejaksaan
Sementara itu, dalam perkembangan terbaru, Bos Telegram Pavel Durov akan tetap berada dalam tahanan polisi hingga 48 jam lagi, kata jaksa Paris pada hari Selasa, diansir Reuters.
Masa penahahan Durov diputuskan untuk diperpanjang pada Senin malam.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)