Pentagon Curigai Kebocoran Minyak usai Kapal Tanker Sounion Diserang Houthi di Laut Merah
Kapal tanker Sounion yang berbendera Yunani masih terbakar diserang oleh kelompok Houthi Yaman minggu lalu, tampaknya mengalami kebocoran minyak.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Serangan tersebut telah mengganggu jalur perdagangan yang biasanya dilalui barang senilai $1 triliun setiap tahunnya.
Pusat Operasi Perdagangan Maritim Inggris milik militer Inggris melaporkan kebakaran tersebut dalam sebuah catatan kepada para pelaut pada Jumat malam.
“UKMTO telah menerima laporan bahwa tiga kebakaran telah diamati di kapal,” kata pusat tersebut.
“Kapal tersebut tampaknya hanyut.”
Seorang pejabat pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas masalah intelijen, mengatakan bahwa para pejabat Amerika mengetahui adanya kebakaran tersebut dan terus memantau situasi.
Kapal itu diawaki oleh 25 awak berkebangsaan Filipina dan Rusia, serta empat personel keamanan swasta, yang dibawa oleh kapal perusak Prancis ke Djibouti, misi angkatan laut Aspides Uni Eropa di Laut Merah mengatakan pada hari Kamis.
Sounion membawa 150.000 ton minyak mentah dan menimbulkan "bahaya navigasi dan lingkungan," demikian peringatan misi tersebut.
"Sangat penting bagi setiap orang di area tersebut untuk berhati-hati dan menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat memperburuk situasi saat ini."
Kelompok Houthi telah menargetkan lebih dari 80 kapal dengan rudal dan pesawat nirawak sejak perang di Gaza dimulai pada bulan Oktober.
Mereka menyita satu kapal dan menenggelamkan dua kapal dalam operasi yang juga menewaskan empat pelaut.
Rudal dan drone lainnya telah dicegat oleh koalisi pimpinan AS di Laut Merah atau gagal mencapai targetnya.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)