Pentagon Curigai Kebocoran Minyak usai Kapal Tanker Sounion Diserang Houthi di Laut Merah
Kapal tanker Sounion yang berbendera Yunani masih terbakar diserang oleh kelompok Houthi Yaman minggu lalu, tampaknya mengalami kebocoran minyak.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kapal tanker Sounion yang berbendera Yunani masih terbakar setelah diserang oleh kelompok Houthi Yaman minggu lalu.
Pentagon mencurigai kapal tanker yang mengangkut minyak mentah itu mengalami kebocoran minyak, dikutip dari Al Jazeera.
Juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder menyebut kapal itu membawa sekitar satu juta barel minyak mentah.
"Amerika Serikat (AS) mengetahui adanya pihak ketiga yang berupaya mengirim dua kapal tunda ke kapal tersebut untuk membantu penyelamatan,"
"Tetapi mereka diperingatkan oleh Houthi dan diancam akan diserang," ungkapnya kepada wartawan pada hari Selasa (27/8/2024).
Ryder mengatakan, kapal tanker yang bocor itu membahayakan navigasi dan berpotensi menimbulkan bencana lingkungan.
"Ini adalah tindakan terorisme yang gegabah dan terus mengganggu stabilitas perdagangan global dan regional,"
Katanya, peristiwa ini membahayakan nyawa pelaut sipil yang tidak bersalah dan ekosistem maritim yang dinamis di Laut Merah dan Teluk Aden.
Kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran telah menargetkan pengiriman di wilayah Laut Merah sejak November.
Mereka mengklaim aksi tersebut adalah bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Jalur Gaza yang berperang dengan Israel.
Sounion diserang beberapa proyektil pada tanggal 21 Agustus di lepas pantai kota pelabuhan Hodeidah di Yaman.
Baca juga: Houthi Menentang Iran, Ogah Gencatan Senjata saat Eropa Evakuasi Kapal Minyak Sounion yang Terbakar
Misi Angkatan Laut Laut Merah Uni Eropa menanggapi permintaan dari perusahaan pelayaran dan kapten kapal dan mengirim satu unit untuk memberikan perlindungan kepada awak yang terdiri dari 23 warga Filipina dan dua warga Rusia.
Para awak kapal meninggalkan kapal dan diselamatkan oleh misi Uni Eropa. Tidak ada laporan korban luka.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan kapal tersebut menjadi sasaran karena operatornya, Delta Tankers yang berkantor pusat di Athena, melanggar larangan "masuk ke pelabuhan Palestina yang diduduki".