Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Uni Eropa Incar Dua Menteri Ekstremis Israel, Bezalel Smotrich dan Itamar Ben Gvir Dibidik Sanksi

Bidikan ini menyasar sejumlah menteri Israel kelompok ekstrem kanan yang menyerukan hasutan kejahatan perang bagi IDF dalam operasi di Gaza-Tepi Barat

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Uni Eropa Incar Dua Menteri Ekstremis Israel, Bezalel Smotrich dan Itamar Ben Gvir Dibidik Sanksi
khaberni
Dua menteri kabinet Israel pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich (kanan) dan Menteri Keamanan Dalam Negeri, Itamar Ben-Gvir. 

Sanksi terbaru ini menargetkan Hashomer Yosh, sebuah kelompok Israel yang mendukung pemukiman ilegal Meitarim Farm di selatan Hebron Hills.

Awal tahun ini, relawan dari kelompok tersebut memagari sebuah desa dan mengusir 250 penduduk Palestina dari rumah mereka, kata Departemen Luar Negeri.

Permukiman Israel di Tepi Barat adalah ilegal menurut hukum internasional.

Hashomer Yosh, organisasi yang menyediakan keamanan bagi pos-pos pemukim ilegal
Hashomer Yosh, organisasi yang menyediakan keamanan bagi pos-pos pemukim ilegal (Abir Sultan/EPA)




Selain Hashomer Yosh, Departemen Luar Negeri AS juga menjatuhkan sanksi terhadap Yitzhak Levi Filant, pria Israel yang diduga memimpin pemukim bersenjata untuk mendirikan blokade jalan dan patroli dengan tujuan menyerang warga Palestina.

Sejak perang Israel-Hamas di Gaza meletus pada 7 Oktober 2023, Israel telah meningkatkan serangannya di Tepi Barat.

Tepi Barat adalah wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967.

Wilayah ini secara geografis terpisah dari Jalur Gaza.

Baca juga: AS Beri Sanksi Hashomer Yosh, Organisasi Israel dan Pejabat Israel, Terkait Kekerasan di Tepi Barat

BERITA TERKAIT

Setidaknya 640 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat sejak dimulainya perang Gaza, menurut hitungan AFP berdasarkan angka resmi Palestina.

Pemerintahan AS Joe Biden telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran kepada PM Israel Netanyahu tentang kekerasan pemukim dan tentang perluasan permukiman.

Tetapi tidak banyak aksi nyata yang dilakukan AS.

Bulan lalu, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada Lehava, sebuah kelompok yang beranggotakan lebih dari 10.000 orang.

Departemen Luar Negeri AS menyebut Lehava sebagai organisasi ekstremis brutal terbesar di Israel.

Sanksi yang dijatuhkan AS pada umumnya seputar pemblokiran kelompok atau individu terhadap akses sistem keuangan AS.

Pemblokiran itu berujung pembatasan dari bank-bank Israel karena takut terkena dampaknya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas