Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cuek Ancaman Israel, Satu Lagi Negara Eropa Bergerak Menuju Pengakuan Negara Palestina

Langkah San Marino ini terbilang berani mengingat ancaman hukuman dari Israel pada negara-negara Barat yang mengakui keberadaan Negara Palestina.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Cuek Ancaman Israel, Satu Lagi Negara Eropa Bergerak Menuju Pengakuan Negara Palestina
khaberni/HO
Bendera Republik San Marino dan Palestina. 

Cuek Ancaman Israel, Satu Lagi Negara Eropa Bergerak Menuju Pengakuan Negara Palestina

TRIBUNNEWS.COM - Setelah Spanyol, Irlandia, dan Norwegia secara resmi mengakui negara Palestina pada akhir Mei lalu, satu lagi negara Eropa yang menyatakan segera mengakui Negara Palestina yang ditentang Israel.

Negara Eropa tersebut adalah San Marino, sebuah negara terkecil di dunia yang di kelilingi oleh Italia.




Sebagai langkah penting menuju pengakuan Negara Palestina, Menteri Luar Negeri Republik San Marino, Luca Beccari, menegaskan negaranya akan mencabut perwakilan diplomatik Palestina.

Baca juga: Fokus AS Bukan Lagi Indo-Pasifik, Kapal-Kapal Perang ke Timur Tengah untuk Show of Force ke Iran

Pernyataan Beccari itu disampaikan saat pertemuan bilateral yang digelar Kamis (29/8/2024) dengan Duta Besar Negara Palestina untuk Italia, Abeer Odeh, di Piggy Palace, markas besar Kementerian Luar Negeri San Marino.

"Dalam pertemuan tersebut, Beccari menyinggung keputusan Parlemen San Marino yang mengadopsi perwakilan diplomatik Palestina, yang menegaskan keberadaan perwakilan Negara Palestina di Republik San Marino, menjelaskan akan dipromosikan menjadi perwakilan diplomatik, sebagaimana sebuah langkah penting menuju pengakuan Negara Palestina," menurut apa yang dilaporkan Kantor Berita Palestina (Wafa) dilansir Khaberni, Jumat (30/8/2024) .

Dia menjelaskan kalau parlemen negaranya menekankan dalam resolusinya perlunya dukungan berkelanjutan dalam lingkup PBB untuk mengakui Negara Palestina sebagai negara anggota penuh di Majelis Umum.

BERITA TERKAIT

DIa juga menekankan perlunya menghentikan perang genosida melawan genosida rakyat Palestina di Jalur Gaza dan terus menekan untuk mengaktifkan koridor kemanusiaan.

"Beccari juga memberi penjelasan kepada Duta Besar Odeh tentang posisi bersejarah yang diambil Republik San Marino dalam koridor Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan memberikan suara mendukung hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri," kata laporan tersebut.

Bekkari menekankan pentingnya pertemuan dengan Dubes Odeh yang merupakan langkah awal dimulainya hubungan diplomatik kedua negara sahabat, seraya menegaskan bahwa terjalinnya hubungan diplomatik dapat mendahului pengakuan Negara Palestina yang akan berlangsung sesuai dengan jalur beberapa langkah cepat.

Ia menambahkan, “Ada keinginan kuat untuk mengakui Negara Palestina tidak hanya oleh Parlemen, tapi juga oleh pemerintah.”

Seorang pria memegang tongkat bendera Palestina ketika para mahasiswa mendirikan kamp di Kampus Kota Universitas Kopenhagen, di Rumah Sakit Kota tua di pusat Kopenhagen, ketika mereka menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina dan menuntut boikot terhadap universitas-universitas Israel, di Kopenhagen, Denmark, pada tanggal 6 Mei 2024.
Thomas Traasdahl / Ritzau Scanpix / AFP
Seorang pria memegang tongkat bendera Palestina ketika para mahasiswa mendirikan kamp di Kampus Kota Universitas Kopenhagen, di Rumah Sakit Kota tua di pusat Kopenhagen, ketika mereka menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina dan menuntut boikot terhadap universitas-universitas Israel, di Kopenhagen, Denmark, pada tanggal 6 Mei 2024. Thomas Traasdahl / Ritzau Scanpix / AFP (Thomas Traasdahl / Ritzau Scanpix / AFP)

Ancaman Hukuman Israel

Langkah San Marino ini terbilang berani mengingat ancaman hukuman dari Israel pada negara-negara Barat yang mengakui keberadaan Negara Palestina.

Pada awal Agustus ini, Israel menghukum diplomat Norwegia karena mengakui negara Palestina.

Kementerian luar negeri Israel mengatakan pada Kamis (8/8/2024) kalau Norwegia akan 'membayar harga' atas 'perilaku anti-Israelnya'.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas