Israel Luncurkan Serangan Terbesar di Tepi Barat Sejak Intifada Kedua
Israel melancarkan serangan terbesarnya di Tepi Barat yang diduduki sejak Intifada Kedua di tiga kota: Jenin, Tulkarm dan Tubas.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Israel melancarkan serangan terbesarnya di Tepi Barat yang diduduki sejak Intifada Kedua.
Tel Aviv menyerang tiga kota, di antaranya adalah Jenin, Tulkarm dan Tubas - dari darat dan udara.
Serangan pesawat tak berawak dilaporkan di tiga kota tersebut saat pasukan menembaki warga Palestina di darat, menewaskan sedikitnya sembilan orang, termasuk tujuh di Tubas dan dua di Jenin, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Serangan itu dimulai tepat setelah tengah malam waktu setempat (21:00 GMT) setelah tentara Israel yang menyamar memasuki kamp pengungsi Jenin dan kamp pengungsi Nur Shams di Tulkarm.
Di Tubas, pasukan Israel tiba menggunakan helikopter militer dan memimpin serangan di sana, khususnya di kamp pengungsi Far'a, menurut media Israel dan Palestina.
Menurut saksi mata dan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PCRS), sejumlah besar pasukan Israel kemudian menyerbu kamp-kamp dan mengepung rumah sakit, mencegah paramedis mencapai mereka.
Seorang petugas ambulans dari kota itu mengatakan kepada Middle East Eye, pasukan Israel menyerbu stasiun ambulans di kamp pengungsi Far'a dan sempat menahan paramedis di luar.
Adnan Ghoneimi mengatakan tentara Israel memaksa tim medis meninggalkan stasiun dan membariskan mereka ke dinding saat mereka menggeledah fasilitas tersebut.
Paramedis di kota tersebut telah dihalangi untuk mencapai kamp tersebut sejak penggerebekan dimulai pada tengah malam, tambahnya.
Pengepungan telah diberlakukan terhadap ketiga kota - Jenin, Tulkarm dan Tubas - di Tepi Barat utara, memisahkan mereka dari wilayah Palestina lainnya.
Baca juga: Israel Tuding Iran Biayai Militan Palestina, Serang Tepi Barat untuk Hancurkan Dukungan Teheran
Shatha Sabagh, seorang penduduk kamp Jenin, menggambarkan penggerebekan itu sebagai penggerebekan terbesar yang pernah dilihatnya selama bertahun-tahun.
"Jumlah kendaraan militer yang menyerbu Jenin sangat besar," katanya kepada MEE.
Tiga rumah sakit utama dikepung dan semua jalan menuju kota ditutup dengan penghalang tanah.
Tampaknya pertempuran akan terus berlanjut selama beberapa hari.