Memalukan, Pekerja Migran Indonesia Mabuk-mabukan di Osaka Pakai Miras Oplosan
Tim Dakwah dari Masjid Istiqlal Osaka mendapati beberapa anak muda pekerja migran Indonesia mabuk-mabukan di kawasan Dotonbori-Namba, Osaka, Jepang.
Penulis: Choirul Arifin
Kondisi mereka sampai tidak sadarkan diri, karena meng-oplos beberapa minuman keras (ber-alkohol).
Hal ini tentu semakin menimbulkan keresahan masyarakat Jepang. Bahkan para security gedung juga ketakutan, karena diantaranya membawa xxxxx (disensor) dalam keadaan mabuk.
Geng Pemulih Harga Diri
Disebut-sebut, kelompok pekerja migran asal Indonesia yang kerap membuat resah warga Osaka tersebut merupakan geng anak muda yang bersekutu di bawah kelompok atau geng yang mereka beri nama Pemulih Harga Diri.
Menurut laporan warga lokal di Osaka, geng Pemulih Harga Diri suka mengancam penduduk Osaka di jalanan yang mereka temui.
Warga juga menyebut mereka juga suka memamerkan senjata tajam di area publik yang membuat warga ketakutan. Keberadaan kelompok ini menjadi pembicaraan luas di media sosial di Tanah Air seperti di X dan di Instagram.
Netizen menyebut mereka pantas dideportasi dari Jepang daripada membuat malu bangsa Indonesia.
Tanggapan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka
Menanggapi banyaknya laporan dan keluhan pekerja migran Indonesia membuat onar di Osaka, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka menyatakan sedang mendalami informasi tersebut termasuk tentang geng yang mereka dirikan.
"KBRI Tokyo dan KJRI Osaka saat ini sedang mendalami kebenaran dan akurasi informasi tersebut, termasuk berkomunikasi dengan simpul simpul masyarakat Indonesia di Jepang," tulis KBRI Tokyo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 31 Agustus 2024.
Baca juga: Topan Shanshan Mengamuk, Singapore Airlines Batalkan 4 Penerbangan Singapura-Osaka
Kementerian Luar Negeri mengimbau, agar setiap WNI yang berpergian ke luar negeri selalu menjaga sikap dan patuh pada aturan lokal yang berlaku.
"Kemlu dan Perwakilan RI terus mengimbau masyarakat Indonesia di luar negeri agar selalu mematuhi hukum negara setempat termasuk menjaga ketertiban dan menghormati budaya lokal," sebut KBRI Tokyo.