AS Peringatkan Israel: Kapal Induk Kami Tak Bisa Terus-terusan Ada Buat Lindungi Kalian
Peringatan itu muncul saat militer AS bersiap menghadapi kegagalan negosiasi gencatan senjata Gaza antara Hamas dan Israel
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Semua kekuatan senjata yang terkonsentrasi di Timur Tengah yang lebih luas ini menggagalkan prioritas lama Departemen Pertahanan AS yaitu Indo-Pasifik.
"Peningkatan kekuatan akan memengaruhi kemampuan Angkatan Laut untuk mempertahankan kehadiran yang kuat atau kapasitas respons di Pasifik, karena banyak dari kapal-kapal ini akan berakhir dalam periode pemeliharaan tahun depan," kata Clark kepada Axios.
Juru bicara Pentagon Mayjen Pat Ryder menepiskan kekhawatiran melemahnya kekuatan AS di Indo-Pasifik dengan mengatakan kalau Departemen Pertahanan AS "bisa berjalan dan mengunyah permen karet pada saat yang sama."
Hal yang menjadi sorotan utama adalah, manuver AS ini dilakukan setelah Hizbullah meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak yang menargetkan Israel pada hari Minggu kemarin.
Serangan ini diklaim Israel telah sebagian besar diredam melalui serangan pendahuluan, namun Hizbullah membantahnya dan mengatakan serangan mereka mengenai sasaran secara telak namun tidak diakui entitas pendudukan.
Selain dari Hizbullah, pembalasan lebih lanjut atas pembunuhan dan serangan Israel baru-baru ini juga digadang-gadang dari Iran dan kelompok Houthi Yaman.
Milisi Perlawanan Irak juga menyatakan ikut serta dalam serangan terkoordinasi apa yang disebut sebagai "Poros Perlawanan".
(oln/memo/*)